Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kerusuhan Massal di Caracas Sudah Telan Puluhan Nyawa
Oleh : Redaksi
Sabtu | 22-04-2017 | 18:14 WIB
tonton-kerusuhan.gif Honda-Batam

Warga menyaksikan para polisi yang bekerja membereskan sebuah toko roti yang hancur akibat kerusuhan di perkampungan El Valle, di Caracas, Jumat (21/4/2017). (AFP/RONALDO SCHEMIDT)

BATAMTODAY.COM, Caracas - Jumlah korban tewas dalam aksi kekerasan anti pemerintah yang sudah berlangsung selama tiga minggu di Venezuela, sudah mencapai 20 orang.

Jumlah korban itu bertambah menyusul pecahnya bentrokan pada Jumat (21/4/2017) malam yang menyebabkan 12 orang meninggal dunia di kota Caracas.

Seperti diberitakan AFP, polisi anti-huru-hara dan para perwira pro pemerintah terlibat bentrokan dengan pengunjuk rasa di sisi timur, barat, dan selatan kota itu.

Para pendemo menuntut pengusiran Presiden Nicolas Maduro.

Keterangan itu disampaikan oleh sejumlah saksi mata. Salah satunya Carlos Yanez.

"Yang terjadi sudah persis seperti perang," ungkap pria 33 tahun yang bekerja sebagai buruh konstruksi tersebut.

Yanez adalah warga Caracas yang tinggal di Distrik El Valle di barat daya kota.

"Polisi menembakkan gas air mata, sementara warga sipil bersenjata api menembak dari sejumlah bangunan," kata dia.

"Saya dan keluarga terpaksa meloncat ke bawah, ini sungguh mengerikan," kata dia lagi.

Berdasarkan keterangan otoritas setempat, ada 12 orang yang tewas dalam peristiwa ini.

Delapan di antara para korban itu tewas akibat tersengat listrik ketika hendak merampok toko roti di tengah kerusuhan. Sementara sisanya, tewas akibat tembakan senjata api.

Pada Jumat malam hari, lebih banyak pendemo dan titik kerusuhan terjadi di Caracas timur, dan di Macuto di negara bagian Vargas.

Keamanan ketat dari petugas bersenjata pun diturunkan di lokasi tersebut.  

Polisi melepaskan gas air mata untuk memecah kepadatan massa di Distik Palo Verde, di mana barikade api terlihat di mana-mana.

"Orang-orang bersenjata yang berputar mengendarai sepeda motor pun semakin menebar ketakutan," ungkap saksi mata lainnya.

Sumber: AFP
Editor: Udin