Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Peretas Rusia Dihukum 27 Tahun Penajara di Amerika Serikat
Oleh : Redaksi
Sabtu | 22-04-2017 | 10:06 WIB
peretas-01.gif Honda-Batam

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Peretas Rusia Roman Seleznev dijatuhi hukuman 27 tahun penjara hari ini, 22 April 2017. Ia dihukum karena menyebabkan kerugian lebih dari US$ 169 juta (Rp2,2 triliun) akibat peretasan ke komputer–komputer penjualan di AS, sebagaimana dikutip Arstechnica, Sabtu 22 April 2017.

 

Seleznev, alias "Track2”, masuk ke komputer milik dua usaha kecil dan lembaga keuangan besar, menurut jaksa penuntut umum. Dia ditangkap di Maladewa pada tahun 2014 dengan sebuah laptop yang memiliki lebih dari 1,7 juta nomor kartu kredit.

Setelah persidangan Agustus 2016, Seleznev dinyatakan bersalah atas 38 tuduhan, termasuk tuduhan penipuan, kerusakan yang disengaja pada komputer yang dilindungi, dan pencurian identitas yang menimbulkan kerusakan parah.

Vonis itu cukup dekat dengan tuntutan 30 tahun yang diminta pemerintah. Jaksa mengatakan Seleznev pantas mendapat hukuman keras karena dia adalah "pelopor" yang membantu menumbuhkan pasar data kartu kredit curian dan karena dia "menjadi salah satu peretas titik penjualan yang paling dihormati di dunia penjahat."

Dalam sebuah pernyataan, Jaksa Agung AS Annette Hayes menyatakan, “Hari ini adalah hari yang buruk bagi hacker di seluruh dunia ... Gagasan bahwa Internet adalah Wild West adalah sesuatu dari masa lalu. Seperti pengalaman Tuan Seleznev, dan yang lainnya harus memperhatikannya - kami bekerja sama dengan mitra penegak hukum kami di seluruh dunia untuk menemukan, menangkap, dan memberi keadilan kepada orang-orang yang menggunakan internet untuk mencuri dan menghancurkan ketenangan kami.”

Seleznev diadili di Seattle, yang merupakan lokasi beberapa bisnis yang menurutnya telah diretas. Bisnis tersebut termasuk Broadway Grill, yang mengatakan bahwa peretasan tersebut merupakan salah satu alasan mengapa bisnis itu ditutup pada 2013.

Penangkapan Seleznev menarik perhatian internasional karena peretas berusia 32 tahun itu adalah putra Valery Seleznev, anggota Parlemen Rusia dan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin. Valery Seleznev menuduh AS "menculik" anaknya.

The New York Times melaporkan hukuman Seleznev adalah hukuman terpanjang untuk tuduhan peretasan yang pernah dijatuhkan di AS.

Sumber: Tempo.co
Editor: Gokli