BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - ‎Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) IV Tanjungpinang, ‎Kolonel Laut (P) Ribut Eko Suyatno, mengatakan akan bersama-sama dengan instansi terkait, untuk membangun ketahanan pangan maritim ‎dalam rangka menanggulangi potensi perikanan di Kepri yang selama ini dinilai  masih rendah.

"Karena masyarakat di wilayah kepri yang berada di pesisir laut sudah susah untuk menadapatkan ikan dalam melaut, maka akan kita terapkan itu," ujar Ribut Eko Suyatno usai melaksanakan sertijab di Markas Komando (Mako) Lantamal IV‎, Jumat (21/4/2017).

Di mana saat ini katanya lagi, banyak ikan lele impor dari Malaysia masuk ke Kepri melalui Kota Batam, kerena kebutuhan akan ikan lele di Kepri sangat tinggi.

‎"Sekarang kalau kita lihat di sini, banyak masyarakat yang membuka warung pecel lele, berapa ton yang dibutuhkan masyrakat setiap hari," katanya.

‎Terkait dengan maraknya lele impor dari Malaysia  yang masuk ke Kepri, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait, untuk melihat dari aspek kelegalannya. Sebab menurutnya, kita harus waspadai, apalagi di daerah ini merupakan wilayah Free Trade Zone (FTZ) atau kawasan bebas.

• Baca: Kolonel Laut (P) Ribut Eko Suyatno Resmi Jabat Danlantamal IV Tanjungpinang

"Wilayah FTZ ini setiap barang boleh masuk dan harus membayar cukai, kerena ini merupakan sumber pendapatan anggaran daerah (PAD)," katanya.

Lebih jauh Ribut menjelaskan, akan mengikuti jejak karir Laksamana Pertama TNI S. Irawan ‎untuk meningkatkan kinerja WFQR ini. Sebab, dari zaman dahulu, Laksamana Pertama TNI S. Irawan merupakan orang yang mengajarinya‎ mulai dari tahun 2004 hingga saat ini.

"Saya akan contoh kinerja beliau karena alhamdulilah beliau merupakan guru saya, kakak saya, dan abang saya selama ini," pungkasnya.‎‎

Editor: Udin