Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wanita Pelaku Hipnotis Beraksi Lagi di Batuaji
Oleh : Gokli/Dodo
Kamis | 27-10-2011 | 12:56 WIB
SD001-Batuaji.gif Honda-Batam

SD Negeri 001 Batuaji, tempat Anisah Salsabilah korban hipnotis bersekolah. (Foto: Gokli)

BATAM, batamtoday - Wanita pelaku hipnotis kembali beraksi di Batuaji, kali ini korbannya bocah siswa Sekolah Dasar (SD), Anisah Salsabilah (8) alias Nisah yang harus kehilangan anting-antingnya setelah terkena hipnotis.

Nisah siswi kelas IID di SD 001 Batuaji terhipnotis pada Sabtu (22/10/2011) sekitar pukul 10.00 WIB, dimana pada saat itu Nisa mau masuk sekolah lantaran jadwal masuk sekolah di SD 001 tersebut ada dua yaitu masuk pagi dan siang.

"Jumlah siswa di sini 1.025 orang, jadi terpaksa harus dibagi dua, dimana Nisah ini masuk siang," ungkap Yur Daswaty, guru korban saat ditemui batamtoday, Kamis (27/10/2011).

Yur Daswaty mengatakan wanita pelaku hipnotis tersebut mendatangi SD 001 dimana pada saat itu anak-anak yang hendak masuk siang sudah berada di areal sekolah.

"Dek, sini Ibu bagusin jilbabnya," kata Yur Daswaty menirukan perkataan pelaku kepada korban.

Tanpa banyak tanya, Nisah nurut aja dengan perkataan pelaku, pada saat itulah wanita pelaku gendam tersebut berhasil mencomot anting miliknya gadis kecil itu.

Begitu anting tersebut diambil pelaku, dia langsung kabur menggunakan sepeda motor mio warna merah. Setelah wanita pelaku gendam itu raib dari pandangan Nisah akhirnya di menangis dan bercerita kepada wali kelasnya dan guru yang lain.

Ciri-ciri pelaku yang diceritakan Nisah kepada ibu gurunya, wanita paruh bawa bertubuh sedang, rambut lurus sebahu ujungnya pirang, di bawah mata ada tahi lalat.

Nisah merupakan korban hipnotis yang kesekian puluhnya di daerah Batuaji. Menurut keterangan gurunya peristiwa ini tidak dilaporkan ke polisi, lantaran menurut orang tuanya korban kejadian seperti ini tidak pernah terungkap, dan pelaku masih saja bebas berkeliaran.

"Wajarlah orang tuanya tidak melapor, karena pelaku hipnotis itu tetap saja bebas berkeliaran," ujar ibu guru yang lain yang saat itu berada di kantor guru SD 001 Batuaji.