Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pelaku Hipnotis Beraksi di Pelita, Dua Siswa SD Jadi Korban
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Kamis | 27-10-2011 | 12:14 WIB
melani.gif Honda-Batam

Melanie Sari, siswa SDN 008 Pelita yang menjadi korban hipnotis. (Foto: Hendra)

BATAM, batamtoday - Pelaku hipnotis siswa sekolah dasar (SD) yang biasa beraksi di Tanjung Piayu, Sei Beduk kini mulai memakan mangsa di daerah Pelita. Dalam aksi kali ini dua orang siswa SDN 008 Pelita menjadi korban hipnotis.

Kejadian berawal ketika korban bernama Melanie Sari Iman Sihombing (7) dan Nurhaya (7) hendak masuk sekolah, Kamis (27/10/2011)  sekitar pukul 7.00 WIB. Diduga kedua korban sudah dikuti pelaku sejak dari luar sekolah dan kemudian mendekati kedua korban di dalam kelas.

Pelaku dengan ciri wanita muda berkulit putih, gemuk, rambut sebahu dan menggunan baju bercorak ini lantas memberikan korban minum air putih dalam kemasan kantong plastik. Usai korban meminum air, sebagianya diusapkan ke wajah kedua korban.

"Tiba-tiba saja dia (pelaku, red) mendekati kami dan memberi minum. Usai diberi minum dia langsung menyuruh saya membuka anting dan mengambilnya," ujar Melanie kepada batamtoday di kediamannya di Ruli Kampung Seraya Bawah.

Melanie menambahkan, dia dan Nurhaya hanya bisa terdiam dan mengikuti apa yang disuruh pelaku. Selanjutnya mereka diajak pelaku menuju tempat penjualan mainan anak-anak yang tidak jauh dari sekolah. Di tempat tersebut pelaku kembali melakukan aksinya dan mengambil anting korban Nurhaya.

"Waktu di bawah anting Nurhaya yang diambil, habis itu dia (pelaku, red) membelikan kami mainan. Saya dibelikan ular tangga, Nurhaya dibelikan jam tangan mainan," terang Melanie.

Usai beraksi, pelaku lantas mengantarkan korban ke pagar sekolah dan kemudian kabur dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Mio warna hijau. Tak lama kemudian tangis kedua korban pecah saat menyadari telah menjadi korban hipnotis dan membuat heboh situasi di sekolah.

Mengetahui kejadian pihak sekolah mencoba mengejar keberadaan pelaku tetapi sia-sia belaka karena pelaku sudah kabur entah ke mana. Sedangkan kedua korban dijemput oleh orang tua masing karena trauma atas kejadian tersebut menimpa mereka.

"Siswa yang menjadi korban telah dijemput orang tuanya, mereka tak henti-hentinya menangis karena trauma dan ketakutan," kata Suparjo, salah satu guru di SDN 008 kepada batamtoday.