Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menteri Yohana Sebut 25.000 Aktivitas Pornografi Anak Per Hari di Indonesia
Oleh : Redaksi
Senin | 17-04-2017 | 11:14 WIB
Menteeri-PPA.gif Honda-Batam

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Susana Yembise, mengunjungi Shelter Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Batam di Sekupang.(Foto: Dok Batamtoday.com)

 

BATAMTODAY.COM, Batam - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengatakan ada 25 ribu aktivitas pornografi anak baik diunduh maupun diunggah di internet setiap harinya di Indonesia berdasar data dari Interpol dan Polri.

 

Pantauan dari KemenPPPA bersama lembaga pantauan dan analisis media daring Katapedia pada September hingga November 2016 ada 1.200 ciutan di Twitter mengenai pornografi anak,kata Menteri Yohana Yembise di Bukittingi, Sumbar, Minggu (16/4/2017).

"Saat ini kerja sama dengan Interpol dan Polri masih terus berlangsung. Saya kaget karena ada 50 ribu aktivitas pornografi di Indonesia tiap harinya di mana 25 ribu adalah pornogradi anak. Untuk menangani masalah ini, kami akan bekerja dengan Kominfo dan kami akan meniru Filipina yang bekerja sama dengan intelejen menangani kasus cyber crime ini," jelas Yohana.

Ia mengatakan pornografi sudah sangat mengkhawatirkan karena dapat mengubah watak anak-anak yang terus mengonsumsi tontonan tersebut.

Menteri Yohana khawatir saat dewasa, anak-anak tersebut tidak memiliki nilai-nilai agama dan adat ketimuran lagi.

Oleh sebab itu, Yohana meminta orang tua dan pihak sekolah mengawasi dan membatasi anak menggunakan telepon canggih.

"Keluarga adalah kunci utama menjaga anak, kita lihat sekarang banyak anak-anak yang kurang berkomunikasi sama orang tua karena sibuk main gawai. Saya imbau orang tua untuk mengawasi anak-anak karena banyak sekali konten pornografi ada disana," kata Yohana.

Ia juga meminta orang tua untuk meluangkan waktu dan mengajak anak-anak tersebut bermain di luar agar mereka tidak selalu bermain gawai.

KemenPPPA juga memiliki program "Kabupaten Layak Anak" di mana salah satu indikatornya adalah anak-anak harus bebas dari pornografi.

"Jadi saya minta kepala daerah untuk meminta dinas pendidikan mengimbau pihak sekolah untuk membatasi penggunaan telepon genggam di sekolah," kata dia.

Sumber: ANTARA
Editor: Gokli