BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Jalin silaturahmi dengan pertandingan futsal, Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) Lantamal IV dan wartawan, menggelar pertandingan persahabatan futsal di lapangan futsal Batu Hitam, Tanjungpinang, Selasa (14/4/2017).

Pertandingan fustsal tim WFQR dan Wartawan Tanjungpinang-Kepri ini, merupakan hal pertama dalam memupuk kekompakan dan silaturahmi antara TNI-AL dan para kru Wartawan yang biasa meliput di Lantamal IV Tanjungpinang.

Komandan Lantamal IV Tanjungpinang, Laksamana Pertama S Irawaan, mengatakan, kendati di ujung masa Kepemimpinanya sebagai Komandan Lantamal IV dan akan bertugas sebagai Kepala Dinas Pengamanan Angkatan Laut (Dispamal) di Mabes TNI-AL‎, S Irawan menekankan, TNI-AL melalui Tim WFQR, harus kompak dan bersnergi dengan media, dalam memberantas kejahatan di laut Kepri.

"Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan rekan-rekan Pers selama tugas kami di Lantamal IV Tanjungpinang. Khususnya dalam penyampaian informasi dan kontrol sosial atas penindakan dan pemberantasan kejahatan di laut Kepri," ujar Jenderal Bintan Satu ini, usai melaksanakan pertandingan persahabatan tersebut.

Meskipun dirinya akan bertugas di Mabes TNI-AL, S Irwan juga berharap, kerja sama dan saling mendukung TNI-AL dan Wartawan di Kepri dan Indonesia dan bahkan dunia, hendaknya terus dilaksanakan. Khususnya dalam penyampaian informasi secara profesional dan transparan dalam penindakan, serta proses hukum yang dilakukan terhadap kejahatan di laut.

"Minggu depan, pimpinan Komandan Lantamal IV dari saya kepada penerus saya, akan akan diserahterimakan, dan saya juga berterima kasih atas dukungan dan support rekan-rekan media selama bertugas dan melakukan penindakan hukum di laut selama ini di Kepri. Kebersamaan seperti ini, harus terus ditingkatkan di masa yang akan datang," ujar S Irawan.

Sebelumnya dalam pertandingan futsal itu, tim Wartawan kalah angka dengan Tim WFQR Lantamal IV Tanjungpinang, dengan skor 5-7. Kekalahan tipis wartawan dan TNI-AL ini, juga disertadi dengan upaya dan kerja keras, serta semangat yang diberikan Komandan Lantmal IV Tanjungpinang, kepada Tim futsal WFQR Lantamal.

Kendati kalah, namun dengan kebersamaan dalam memupuk silaturahmi ini, S.Irawan juga memberikan penghargaan, berupa petaka dari Komandan Lantamal IV Tanjungpinang miliknya kepada perwakilan wartawan, yang saat itu diterima wartawan TV One, Kurnia Syaifulah.

Sedangkan wartawan juga memberikan kenang-kenangan berupa photo karikatur Komandan Lantamal IV, Laksamana Pertama S Irawan, dengan tongkat Komandonya, berdiri di Kapal Raja Haji Fisabilillah yang siap menangkap kapal penyeludup di laut Kepri, sehingga membuat cukong penyeludup ketakutan dan terpaksa menyebur ke laut.

Sebagaimana diketahui, ‎Tim WFQR Lantamal IV Tanjungpinang bentukan Laksamana Pertama S.Ira‎wan, hingga saat ini telah mengamanakan puluhan kapal, penyeludup minyak, kayu, besi, barang-barang luar negeri di laut Kepri. Hingga saat ini, sebanyak 20 kapal yang dimankan itu sedang diproses hukum dan barang buktinya bertumpuk di Dermaga Yosudarso Lantamal IV Tanjungpinang.

Kepada Wartawan, Komandan Lantamal IV Tanjungpinang, S Irawan menjamin, proses hukum 20-an lebih Kapal yang ditangkap dan diamanakan di seluruh perairan Provinsi Kepri, akan diproses hukum hingga ke Pengadilan.

"Untuk 20 lebih kapal ditangkap dan dalam proses penyelidikan saat ini, saya jamin proses hukumnya akan ditindaklanjuti hingga ke Pengadilan," ujar S.Irawan pada BATAMTODAY.COM di Tanjungpinang.

Jenderal Bintang Satu ini juga menegaskan, pelaksanaan proses hukum yang dilakukan atas penindakan sejumlah kapal yang diamanakan, karena melanggar aturan‎ di laut wilayah Kepri, akan dilakukan dengan transparan.

Selain itu, S Irawan juga mengatakan, akan tetap menindak dengan tegas, segala kejahatan laut, kendati terkadang banyak tekanan, dan ancaman yang diperoleh.

"Sesuai dengan Perintah Presiden, Panglima dan Kasal, Kami dengan Tim WFQR, tidak akan berhenti melakukan penindakan bagi siapun yang melakukan pelanggaran di Laut. Kendati ada ancaman demi ancaman kepada saya, Bahwa saya tidak akan bisa hidup bulan ini," ujarnya.

Dengan Tegas S.Irawan juga mengatakan,  dirinya sebagai tentara, tidak akan pernah takut dengan ancaman dari siapa pun. Namun justru yang ditakutinya adalah sebuah penghianatan.

"Penangkapan tagboat tanpa nama dengan muatan BBM 80 ton ini, merupakan kado terakhir saya menjabat Danlantamal. Karena dengan TR baru, saya sudah dipindah menjadi Dispamal ‎di Mabes AL dan dengan amanah ini, prestasi penindakan kejahatan di laut akan semakin kami kobarkan, bukan hanya di Kepri, tetapi di seluruh wilayah Indonesia," tegasnya.

Editor: Udin