BATAMTODAY.COM, Batam - Rintangan yang ditempuh saat menjelajah rute off road di kawasan hutan Batam ini tergolong sulit. Sehingga dibutuhkan kerja sama tim yang solid, untuk bisa mencapai garis finish. 

Kepri Trophy Off Road 2017 yang memperebutkan piala Gubernur Kepri itu, diikuti 132 peserta dari berbagai daerah dan kalangan seperti dari Jawa, Sumatera Barat serta diikuti dari berbagai daerah di Kepri seperti, Bintan, Tanjungpinang, Karimun dan Batam.

Bahkan, jelajah hutan Batam yang digelar dari kemarin, Jumat (07/04/2017) pukul 17.30 Wib petang itu, telah memecah keheningan senja di Markas Kepolisian Daerah Kepri, melalui suara knalpot dari masing-masing mobil yang telah dimodifikasi oleh para off roaders.

Apalagi ketika Gubernur Kepri, Nurdin Basirun, mengangkat bendera, melepas ke-132 off roaders menuju hutan Bandara Hang Nadim, melalui pintu di depan Kampung Jabi, Kelurahan Batu Besar, Kecamatan Nongsa, Kota Batam. Para penghuni hutan seakan dikejutkan oleh ratusan "deruman" suara knalpot mobil para off roaders ini.

Sebab selama ini, ketika malam menjemput, mereka terlena dibuai nyanyian burung hantu dan keheningan semilir angin yang melintas di sela dedaunan, sehingga membuat mata tak kuasa menatap, sesaat setelah senja di ufuk Barat kembali ke peraduannya.

Malam itu, pencahayaan hanya dibantu dari sorotan lampu mobil, itu pun tidak serta merta digunakan terus menerus. Sebab, pengemudi dapat terganggu dengan sorotan cahaya lampu dari atas. (Foto: Hadli)

Di samping membutuhkan fisik yang prima, rute sepanjang 3 Kilometer di hutan Bandara Hang Nadim ini, juga sangat menantang. Rintangan awal itu pun dimulai di tikungan leter L atau biasa disebut tikungan lumpur Jarot.

Dan ternyata, tikungan lumpur Jarot memiliki kisah tersendiri, sehingga tempat tersebut kini dipatenkan dengan sebutan "tikungan lumpur Jarot".

"Mobil pak Jarot terjebak lumpur ini, sampai harus ditarik 3 mobil," kata Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol S Erlangga, yang saat itu mengendarai Land Cruiser tahun 80-an dan telah dimodifikasi itu, mengisahkan.

Benar saja, satu persatu mobil terpaksa ditarik dengan sling mobil agar naik dan menanjaki rute curam dan berlumpur ini. Tentunya, sling dibutuhkan dalam menempuh medan yang sulit, sembari rpm dimainkam sedikit agar mobil dapat menanjak dengan sempurna.

"Pakai rpm dan tarik sling dari atas. Kalau tidak bisa satu, pakai dua sling," kata Kapolda Kepri, Irjen Pol Sam Budigusdian, memberikan arahan kepada para off roaders.

Malam itu, pencahayaan hanya dibantu dari sorotan lampu mobil, itu pun tidak serta merta digunakan terus menerus. Sebab, pengemudi dapat terganggu dengan sorotan cahaya lampu dari atas.

"Dari bawah nanti langsung banting stir ke kiri jangan ke kanan," tambah Kapolda.

Di tikungan lumpur Jarot ini, sopir harus serba ekstra hati-hati. Karena jika meleset sedikit saja, mobil bisa menyangkut dan terbenam. Nah, ujung-ujungnya harus ditarik dengan sling yang disangkutkan di pohon.

Peserta pun baru bisa bernafas lega setelah melewati tanjakan tersebut sembari menyusuri jalan setapak dan bisa langsung menembus Rusun Kabil pada pukul 21.00 Wib.

Di tikungan lumpur Jarot ini, sopir harus serba ekstra hati-hati. Kaerena jika meleset sedikit saja, mobil bisa menyangkut dan terbenam. Nah, ujung-ujungnya harus ditarik dengan sling yang disangkutkan di pohon. (Foto: Hadli)

Tak sampai di situ, rintangan kedua pun muncul saat melintasi hutan Duriangkang. Walau akhirnya para peserta sampai ke garis finish di Pintu Air, Tanjung Piayu.

Bahkan, pada rintangan hutan kawasan Piayu ternyata lebih sulit dan lebih menantang lagi. Betapa tidak, para off roaders ini  baru menemui jalan raya pada pukul 03.00 WIB, Sabtu (08/04/2017) dini hari.

"Baru bisa ke luar dari Piayu pukul 03.00 Wib pagi," kata Kombes Pol S Erlangga lagi.

Sedangkan Kapolda Kepri, Irjen Sam Budi Gusdian berharap, kegiatan positif ini tidak hanya untuk sekedar menyalurkan hobi semata, namun lebih kepada memanfaatkan pengembangan wisata alam Kepri di Batam.

"Dengan off road, kita bisa eksplore alam Kepri ke luar, yang belum tergali keindahannya. Selain itu  mudah-mudahan ada di antara peserta yang bisa mengangkat prestasi Kepri melalui olah raga off road ini," harap Sam.

Lebih jauh Kapolda berpesan, kerja tim dan tenggang rasa dengan tim lainnya, sangat diperlukan dalam kegiatan ini. Sehinga tidak hanya terkesan mengejar trophy, namun lebih pada kekeluargaan.

Editor: Udin