BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Unit Pemberantasan Pungutan Liar (UPP) Polres Tanjungpinang mendapat penghargaan dari Satgas Saber Pungli Pusat karena paling banyak melakukan operasi tangkap tangan (OTT) praktek pungli.

Piagam pengharagaan diterima langsung Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang AKP Andre Kurniawan dalam acara sosialisasi dan Rapat Kerja Unit Saber Pungli Provinsi Kepri, dan Kabupaten/kota di Aula Kantor Gubernur Provinsi Kepri, Jumat (7/4/2017).

Kapolda Kepri, Irjen Pol Sam Budigustian mengatakan, selain telah membentuk UPP Saber Pungli di 7 kabupaten/kota, dalam beberapa bulan terbentuk, Unit Saber Pungli Provinsi Kepri, dan Kabupaten kota, telah melakukan penindakan pada 4 Kasus Pungutan Liar, dengan operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kepri.

"Selain melakukan OTT, Tim Saber pungli Kepri, juga melakukan sosialisasi pencegahan Pungutan Liar (Pungli) dengan melibatakan semua pihak, mulai dari Pemerintah, Masyarakat, Pelajar, OKP dan Instansi lainnya," ujar Sambudi Gustian.

Gerakan masif, sosialisasi tolak pungli dilakukan sebagai upaya prepentif dengan meminta masyarakat untuk melaporkan setiap praktek pungli yang dialami.

Data yang dihimpun BATAMTODAY.COM, 4 kasus OTT yang dilakukan Unit Saber Pungli Polda Kepri yakni OTT Pegawai BPN karena melakukan pungli pembayaran pajak di Batam, OTT anggota Kepolisian yang diduga meminta sejumlah dana pada masyarakat yang bermasalah hukum di Batam.

Sedangkan di Polres Tanjungpinang, dua kali dilakukan OTT yakni terhadap pelaku pungli dalam pengurusan sertifikat tanah di BPN Kota Tanjungpinang dan Pungutan Liar Sewa Kios dan Lapak di Pasar Bintan Center.

• Baca: Dalam 5 Bulan, Sebanyak 615 Praktek Pungli Kena OTT

Kapolres Tanjungpinang, AKBP Joko Bintoro, sebelumnya juga mengatakan OTT yang dilakukan UPP Kota Tanjungpinang sebagai upaya represif untuk mencegah terjadinya pungutan liar dalam melakukan pelayanan terhadap masyarakat.

Pada kesempatan tersebut, penghargaan juga diberikan kepada Polres Bintan sebagai UPP Saber Pungli terbaik dalam pelaksanaan sosialisasi pencegahan.

Editor: Yudha