BATAMTODAY.COM, Anambas - Pasca penyegelan kali kedua PT Sacofa Sdn Bhd oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kamis (22/3) lalu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bersama KSAD, KSAL, KSAU dijadwalkan akan berkunjung ke Kabupaten Kepulauan Anambas pada Rabu (5/4/2017) mendatang.

"Rabu mendatang, Panglima akan meninjau langsung Landing Station PT Sacofa Sdn Bhd, yang bergerak di bidang komunikasi. Penyegelan yang dilakukan beberapa waktu lalu juga merupakan perintah dari Panglima," ujar Danlanal Tarempa, Letkol Laut (P) Johan Wahyudi, Senin (3/4/2017), usai melakukan rapat koodinasi Penyambutan Panglima TNI, bersama Pemkab Anambas, TNI AD, dan Polres Anambas, di Mako Lanal Tarempa.

Dia menerangkan, usai meninjau PT Sacofa, Panglima akan menyempatkan diri berdialog dengan sejumlah prajurit, dan menggelar makan siang bersama di depan Mako Lanal Tarempa.

"‎Usai meninjau PT Sacofa, Panglima akan makan siang di depan Mako Lanal Tarempa. Selanjutnya akan kembali ke Jakarta," jelasnya.

Menurutnya, kahadiran Panglima TNI di Anambas merupakan persiapan awal, sebelum kunjungan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. "Bisa saja ini merupakan tahap awal, sebelum kunjungan Pak Presiden," jelasnya.

‎Dia menguraikan, Panglima TNI dan rombongan tiba di Bandara Hang Nadim pukul 06.45 WIB. Kemudian pukul 07.00 Wib take off menuju Pulau Nipah, menggunakan Heli Bell 412 TNI AD. Selanjutnya, pukul 07.15 WiB, Panglima melakukan peninjaun Pulau Nipah dan pada pukul 07.45 WIB take off menuju Bandara Hang Nadim.

• Baca: PT Sacofa di Kepulauan Anambas Kembali Disegel TNI

Setibanya di Bandara Hang Nadim, langsung take off menuju Pulau Palmatak, Anambas, menggunakan C-212 TNI AL. Kemudian dari Matak menuju Tarempa menggunakan Barakuda 633 TNI AL.

"Ini yang kita koordinasikan dengan Pemkab Anambas, TNI/Polri untuk menyambut kedatangan Panglima. Semua sudah dipersiapkan, tinggal kita menyambut dari mana, kalau memang menggunakan Barakuda dari Matak, maka kita sambut di Pelabuhan. Apabila menggunakan helikopter perusahaan, maka kita sambut di Lapangan Sulaiman Abdullah," tegasnya seraya mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kondusifitas pada kedatangan Panglima tersebut.

Seperti diketahui, PT Sacofa merupakan perusahaan milik negara Malaysia dan membentangkan kabel laut sebanyak 12 core melalui perairan Indonesia. Perusahaan tersebut menumpang landing di Tarempa (Anambas) dan Penarik (Natuna).

Pada tanggal 24 Januari 2014 lalu, izin landing PT Sacofa di Tarempa dan Penarik sudah dicabut. Bahkan sudah tiga tahun perusahaan itu tidak memiliki izin. Perusahaan tersebut sudah masuk nominasi ilegal sejak berakhirnya nota kesepahaman (MoU) antara PT Sacofa dengan PT Trans Hybrid Communicatioan‎.

Dan, PT Sacofa sendiri sudah tidak membayar pajak kepada Pemerintah Indonesia sejak tahun 2013. Namun dalam Surat Pencabutan Hak Labuh (landing right) nomor B-68/Kominfo/DJPPI/01/2014, ada ketentuan yang mesti dipenuhi, yakni pencabutan Hak Labuh dimaksud tidak membatalkan kewajiban-kewajiban PT Trans Hybrid Communication (THC) yang merupakan piutang negara.

• Baca: Kemenkominfo Kembali Buka Segel Landing Station PT Sacofa

Sedangkan pada 10 September 2013 lalu, BAIS TNI, memberikan tanggapan dan saran terhadap aktivitas PT Sacofa Sdn Bhd dan Trans Hybrid Communication (THC) yang mengindikasikan ada pelanggaran oleh Sacofa Sdn Bhd. Dan pada 23 Oktober 2013 lalu, dalam rapat di Mabes TNI memaparkan indikasi pelanggaran dan gangguan keamanan sehubungan tergelarnya kabel laut.

Lalu pada 28 Oktober 2013, klarifikasi dengan THC. THC menyampaikan kerja sama dengan Sacofa Sdn Bhd telah berakhir pada 15 November 2011 dan bersedia untuk dicabut hak labuhnya. Dan pada 24 Januari 2014, diterbitkan pencabutan hak labuh THC B-68/KOMINFO/DJPPI/01/2014.

Editor: Udin