Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Miris, Anak Suku Laut di Lingga Pilih Berhenti Sekolah karena Sering Dibully
Oleh : Bayu Yiyandi
Senin | 03-04-2017 | 15:38 WIB
KPPAD-Lingga1.gif Honda-Batam

Ketua GPSL Lingga, Densy Diaz (Kanan) saat bertemu Ketua KPPAD Lingga, Encik Afrizal (kiri). (Foto: Bayu Yiyandi)

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Sejumlah anak Suku Laut di Desa Tajur Biru, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga, memilih berhenti sekolah karena tak sanggup menahan rasa malu sering dibully dan diolok-olok temannya.

Hal itu diungkapkan Ketua Gerakan Peduli Suku Laut (GPSL), Densy Diaz, Senin (3/04/2017) pagi, setelah dirinya mengunjungi perkampungan Suku Laut di desa tersebut.

"Iya, sangat miris sekali ketika saya mengunjungi perkampungan Suku Laut di Desa Tajur Biru. Banyak anak yang putus sekolah akibat permasalahan sosial. Karena sering dibully temannya kerap disebut anak orang laut," ungkap Densy Diaz.

Dia mengatakan, padahal sebelumnya beberapa anak-anak itu sudah hampir selesai belajarnya dijenjang sekolah dasar, bahkan ada yang berprestasi. Karena tidak tahan menanggung beban bully tersebut akhirnya mereka memilih berhenti.

"Ada yang tinggal satu tahun lagi selesai SD nya. Karena masalah sosial tadi, banyak mereka mengambil tindakan untuk tidak sekolah. Itu juga diperkuat dengan pengakuan orang tuanya masing-masing. Ini sangat tidak layak sekali. Sehingga membuat mereka down," kata Densy.

Menyangkut hal itu, dia berharap kepada pemerintah setempat khususnya KPPAD Lingga untuk bisa memberikan hak-hak anak tersebut dengan melakukan berbagai langkah ataupun sosialisasi agar mereka bisa merasakan keadilan sosial itu tak semestinya memandang latar belakang seseorang.

Ditambah, juga dapat memberikan motivasi bagi mereka untuk melanjutkan sekolahnya lagi.

"Saya berharap sekali, kasian mereka. Hari ini juga saya mau ke KPPAD. Untuk mengajak ke Tajur Biru, melihat anak-anak yang berhenti sekolah. Mudah-mudahan kita dapat membujuk mereka untuk sekolah lagi. Saya sempat menanyakan pada mereka, mereka masih ingin bersekolah," ujar Densy.

Sementara itu, Ketua KPPAD Kabupaten Lingga Encek Afrizal mengatakan dengan adanya kedatangan ketua GPSL itu, dirinya berusaha mencuri waktu untuk turun ke Tajur Biru mensosialisasikan terkait persoalan yang menyangkut pendidikan anak tersebut.

"Dengan kedatangan ketua GPSL itu bisa menguatkan kami untuk menyurati pihak Dinas terkait. Karena kewenangan pendidikan di mereka. kami hanya sebagai lembaga pengawasan bagaiman hak anak itu terpenuhi," kata Encik Afrizal.

Ditempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lingga H Kasiman mengatakan sangat berterimakasih dengan adanya informasi tersebut. Dia mengakui sejak menjabat sebagai kepala Disdik belum pernah mendapat informasi permasalahan anak berhenti sekolah karena dibully dan dia berjanjikan akan menindak lanjuti sesegera mungkin.

"Terimasih informasi ini, saya tidak bisa bicara melalui telfon karena saya masih di luar, tapi kita usahakan ketemu nantinya terlkait masalah ini," ujarnya Kasiman ketika dihubungi melalui telepon seluler.

Editor: Yudha