BATAM, batamtoday - Judul di atas menggambarkan betapa unik dan anehnya aparat penegak hukum dalam menangani kasus peredaran DVD porno di Batam. Setelah tersangka utama, Lismed Doni, warga perumahan Fortuna Batuaji, kabur entah kemana, kini mobil box pengangkut ribuan keping DVD porno itu malah bebas berkeliaran di jalan raya.

Seperti yang ditemukan batamtoday, sebuah mobil box bernomor polisi B 9681 PB milik MEX Berlian Drigantara, sebuah perusahaan ekspedisi, bebas berkeliaran meski kendaraan tersebut dijadikan barang bukti dalam pengangkutan ribuan keping DVD porno dan bajakan yang ditangkap aparat Resmob Sat Brimob Polda Kepri.

"Tiga hari saja truk itu ditahan, dan bisa dikeluarkan setelah kita urus dengan status pinjam pakai barang bukti," kata Vence, Kepala Cabang MEX Berlian Dirgantara Batam, kepada batamtoday, Sabtu (22/10/2011).

Saat ditanya, apakah juga dibutuhkan sejumlah nominal untuk mengeluarkan kendaraan angkut tersebut dari tahanan polisi, sembari tersenyum Vence hanya berujar,  "Biasalah itu, gampang masalah itu."

Menurut pria asal Sulawesi Utara ini, pihaknya sejauh ini hanya melayani jasa pengiriman dari MEX Berlian Dirgantara di Jakarta. Dan sejak satu tahun berdirinya cabang Batam belum melakukan pengiriman ke luar Batam.

"Kami hanya menerima barang dari pusat lewat kargo Bandara Hang Nadim. Tidak ada pengiriman barang keluar daerah," terangnya.

Lebih jauh dikatakannya, pada saat penangkapan ribuan keping DVD porno di Bandara Hang Nadim dan dikembangkan Resmob Brimob Polda Kepulauan Riau (Kepri) hingga di kantornya, dirinya sudah beberapa kali dipanggil pihak kepolisian untuk memberikan kesaksian.

"Beberapa kali lah setelah penangkapan, saya dipanggil polisi di Polda Kepri," ujarnya.

Sementara itu, dari berbagai kasus yang menimpa perusahaann jasa pengiriman barang ini, Mex Berlian Dirgantara selalu bermasalah. Seperti temuan senjata Airsoft Gun beberapa kali yang ditangani Mapolda Kepri hingga kasus temuan pengiriman barang DVD porno.

"Kita hanya menerima barang aja, tidak tau apa sebenarnya isi barang tersebut, karena kita dilarang untuk melakukan pembongkaran," terangnya sembari menyebutkan, tak banyak pelanggannya yang mengambil sendiri barangnya di kantornya.