Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tukang Kebun Ini Ditodong Senjata Laras Panjang

Penggerebekan Penyekapan Leng Leng Menyisakan Trauma bagi Raino
Oleh : CR-14
Selasa | 21-03-2017 | 10:38 WIB
trauma-01.gif Honda-Batam

Seorang warga mengalami trauma, pasca penggrebekan yang dilakukan Polisi terhadap pelaku penculikan dan penyekapan warga Malaysia, Kuang Leng Leng alias Cece, di Kampung Capung, Kelurahan Tanjungriau, Kecamatan Sekupang. (Foto: Yosri Novriadi)

BATAM TODAY.COM, Batam - Seorang warga bernama Raino mengalami trauma pasca penggrebekan yang dilakukan Polisi terhadap pelaku penculikan dan penyekapan warga Malaysia, Kuang Leng Leng alias Cece, di Kampung Capung, Kelurahan Tanjungriau, Kecamatan Sekupang. Pria ini trauma karena Polisi yang melakukan penggerebekan menodongkan senjata laras panjang ke wajahnya.

Informasi yang diperoleh, pada saat itu polisi mengerebek dua rumah liar (Ruli) di Kampung Capung. Yang pertama rumah tempat penyekapan korban penculikan, Kuang Leng Leng alias Cece. Setelah itu, polisi berpindah mengerebek rumah yang berada di depannya.

Erwin, warga yang rumahnya persis di depan rumah tempat penyekapan korban penculikan menggaku terkena imbas penggerebekan. Pada saat rumahnya digerebek, kata Erwin, Polisi langsung melakukan pengeledahan tanpa ada peringatan atau penjelasan terlebih dahulu.

"Seperti mau mengerebek teroris dan penjahat besar saja. Pintu rumah kami langsung didobrak, Polisi langsung menodongkan senjata ke wajah kami dan menyuruh kami tiarap," ujar Erwin saat ditemui di rumahnya, Selasa (21/3/2017).

Erwin mengaku, kejadian itu menyebabkan temannya yang bernama Raino mengalami trauma lantaran Polisi menodongkan tiga senjata laras panjang ke wajahnya.

"Teman saya sampai sekarang trauma, tidak mau lagi ke kebun. Dia masih inggat kejadian itu sampai sekarang," ujarnya lagi.

Menurut Erwin, penggrebekan yang dilakukan di rumahnya setelah Polisi berhasil mengamankan pelaku penyekapan beserta korban.

"Sebagian dari pihak kepolisian yang berada di lokasi sudah mengepung rumah kami terlebih dahulu. Mungkin mereka menggira kami ada kaitannya sama pelaku itu," ujarnya.

Pada saat rumahnya selasai digeledah, Erwin bersama temanya itu sempat diamankan pihak kepolisian. Mereka dibawa ke Mapolda Kepri bersama enam orang pelaku penyekapan dan satu orang korban, untuk dimintai keterangan.

Namun Erwin dan temannya tersebut dibebaskan pada hari Minggu sore setelah selesai memberikan keterangan kepada pihak kepolisian. "Waktu kami dimintai keterangan, kami tidak kenal sama pelaku maupun korban. Kami baru mengetahui kalau rumah itu ada penghuninya saat Polisi datang melakukan penangkapan," jelasnya.

Erwin juga mengatakan, kalau rumah tempat melakukan penyekapan tersebut sudah lama kosong. Sebelumnya rumah tersebut ditempati oleh Haris warga asal Palembang. Erwin dan temannya juga tidak mengetahui kemana pemiliknya itu pergi.

"Setelah pemiliknya pergi, kami tidak memperhatikan rumah itu lagi. Kami sibuk mengurus kebun saja," ungkapnya.

Rumah yang dijadikan tempat penyekapan itu, sampai saat ini masih dipasang garis "Polis Line". Kondisi dalam rumah terlihat sangat berantakan, baju berserakan serta barang-barang yang lainnya juga berserakan.

Editor: Gokli