Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polri Sulit Klarifikasi Kematian Pentolan ISIS Asal Indonesia Bahrumsyah
Oleh : Redaksi
Kamis | 16-03-2017 | 15:38 WIB
bahrumsyah.jpg Honda-Batam

Pentolan ISIS Bahrumsyah. (Foto: Ist)

 

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Markas Besar Polri kesulitan mengklarifikasi kematian salah satu pentolan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Indonesia, Bahrumsyah, yang dikabarkan tewas setelah melakukan aksi bom bunuh diri di Palmyra, Suriah.

 

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan tidak adanya atase kepolisian di Suriah menjadi penyebab Polri sulit mendapatkan informasi yang valid. "Jadi informasi melalui Polri itu tidak ada," kata Martinus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (16/3).

Polri masih terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI untuk mencari informasi tentang kematian Bahrumsyah. Namun hingga kini Polri belum mendapatkan informasi yang valid dan akurat tentang kematian Bahrumsyah.

Martinus menambahkan, sampai saat ini pihaknya juga belum mengirimkan anggota Polri ke Suriah untuk mencari kebenaran informasi tentang kematian Bahrumsyah. Menurutnya, pihaknya masih menunggu permintaan dari Kementerian Luar Negeri.

"Apabila itu diminta kita tentu siap untuk mengirim (anggota) ke luar negeri. Mekanismenya sepeti itu. Kemenlu lah yang meminta kepada kita untuk melakukan identifikasi, misalnya itu benar Bahrumsyah," tutur Martinus.

Bahrumsyah dilaporkan tewas di Suriah akibat bom serangan bunuh diri yang gagal menyasar pasukan pemerintah.

Bahrumsyah tewas karena bahan peledak di mobil yang dia kemudikan ke arah pasukan Suriah di Palmyra meledak sebelum mencapai tujuan, kata Al-Masdar News, sebagaimana dikutip The Straits Times, Rabu (15/3).

Melalui media sosial, ISIS mengonfirmasi kematian Bahrumsyah, namun mengklaim serangan oleh tokoh yang memiliki julukan Abu Muhammad al Indonesi itu berhasil mengenai sasaran.

Bahrumsyah mendapat sorotan setelah muncul dalam video di mana ia mengundang warga Indonesia untuk bergabung dengan ISIS di Timur Tengah.

Dia dilaporkan dipilih langsung oleh pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi untuk memimpin Katibah Nusantara, unit pasukan asal Nusantara yang berperang di Raqqa, Suriah.

Sumber: CNN Indoneisa
Editor: Dardani