BATAMTODAY.COM, Bintan - Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Toapaya menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPj) guliran dana simpan pinjam Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) di Pasar Tani, Kawasan Toapaya, Rabu (8/2/2017). Dalam penyampaian LPj tersebut, diketahui jumlah perguliran dana simpan pinjam pada UPK sebanyak Rp1,2 miliar.

Kepala BKAD Kecamatan Toapaya, Harison mengungkapkan, perguliran dana simpan pinjam di Kecamatan Toapaya meliputi tiga desa. Yakni, Desa Toapaya Asri, Utara, dan Selatan. Menurutnya, selama kurum waktu lima tahun ke belakang, perguliran dana simpan pinjam di daerah tugasnya, tidak mengalami hambatan.

Namun, menginjak tahun 2016 lalu, perguliran dana tersebut mengalami kendala. Berupa, masih banyaknya kelompok peminjam yang masih menunggak. Hal tersebut, diakibatkan menurunnya ekonomi warga Toapaya.

"Jumlah tunggakan pada tahun 2016 mencapai Rp120 juta," bebernya kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (8/2/2017).

Ia mengemukakan, tunggakan tersebut juga berpengaruh pada kegiatan-kegiatan sosial yang biasa dilaksanakan BKAD. Jika pada tahun-tahun sebelumnya, keuntungan BKAD dapat disalurkan menjadi berbagai kegiatan sosial, seperti pembagian sembako dan lainnya. Namun, karena banyak tunggakan, kegiatan tersebut tak bisa dilaksanakan.

"Setiap keuntungan, disisipkan bantuan dana sosial. Diharapkan tunggakan tersebut dapat dilunasi oleh kelompok peminjam," ujar Harison.

Ditambahkannya, kelompok usaha yang ada di Kecamatan Toapaya berjumlah 180 kelompok. Rata-rata kelompok tersebut terdiri dari kelompok tani, peternakan, dan home industri. Sejumlah kelompok tersebut, lanjutnya, sudah pernah melakukan simpan pinjam di UPK BPKAD Kecamatan Toapaya.

Editor: Udin