Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nur Misuari Minta Indonesia Aktif Sampaikan Solusi Masalah Dunia Islam
Oleh : Irawan
Minggu | 29-01-2017 | 12:00 WIB
fahri_nur_misuari.jpg Honda-Batam

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah bertemu dengan Nur Misuari, pendiri Front Pembebasn Nasional Moro, Filipina di sela-sela Sidang Parlemen Negara-Negara Islam (PUIC OIC) di Kota Bamoko, Mali, Afrika Barat yang berlangsung pada 21-29 Januari 2017

BATAMTODAY.COM, Mali - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dalam Sidang Parlemen Negara-Negara Islam (PUIC OIC) di Kota Bamoko, Mali, Afrika Barat yang berlangsung pada 21-29 Januari 2017, selain menyuarakan proposal Indonesia bagi dunia Islam dan bertemu Wakil Ketua Majlis Syuro Arab Saudi Dr Mohammad Amin Ahmad Al Jefri, juga bertemu dengan Nur Misuari, pendiri Front Pembebasn Nasional Moro, Filipina.

Di tengah berlangsungnya Sidang Parlemen Negara-Negara Islam di Mali itu, Fahri bertemu dan melakukan pembicaraan mendalam dengan tokoh Islam paling berpengaruh di Filipinan tersebut.

Kepada Fahri Hamzah, Nur Misuari mengatakan agar Indonesia harus lebih berani tampil di hadapan dunia dan berani memberikan solusi mengenai berbagai persoalan yang dihadapi negara-negara Islam.

"Indonesia harus lebih berani tampil di hadapan dunia memberikan solusi di berbagai persoalan yang dihadapi negara-negara Islam," kata Nur Misuari, Sabtu (28/1/2017) dalam rilisnya yang disampaikan Biro Pemberitaan Parlemen DPR.

Dalam sidang PUIC OIC di Mali, Fahri menyampaikan proposal Indonesia bagi dunia Islam. "Maka mari kita mulai membangun sekolah, mentradisikan membaca, serta meningkatkan hubungan dagang dan investasi antar negara OKI sebagai penetapan dasar bagi kemajuan bersama," kata Fahri.

Pidato Fahri itu mendapat pujian dan tepuk tangan dari peserta sidang, karena pidato yang ada sangat didominasi oleh pesimisme atas isu keamanan dan seolah Islam identik dengan terorisme dan anasir teroris memang ada dalam ajaran islam.

"Kita harus berhenti menari dengan irama yang diatur orang lain, kita harus kembali kepada kepercayaan diri pada narasi dan pesan dasar Islam, yaitu salam atau perdamaian," katanya.

Islam, lanjut Fahri, tidak saja berarti pesan damai, tetapi juga Nabi Muhammad membawa metode resolusi konflik yang dipraktekkan di makkah kepada suku-suku yang sangat kental kesukuannya.

Di hadapan pemimpin dan anggota parlemen negara-negara Islam Fahri Hamzah menyampaikan pidato dengan mengangkat isu baru di luar isu umum yang dibahas oleh negara negara lain. Fahri Hamzah juga menawarkan sebuah proposal Indonesia bagi dunia Islam agar negara negara Islam segera keluar dari peta isu isu lama terkait keamanan dan terorisme.

"Dunia Islam dalam dua dekade terakhir terus disibukkan oleh isu dan bisnis keamanan dunia. Isu keamanan ini adalah bisinis negara negara maju, itulah cara terakhir bagi kapitalisme untuk bertahan dengan cara menebar kecemasan padahal di belakang itu mereka menjual senjata. Kita semua disibukkan dengan isu keamanan sampai tak sempat mengurus manusia dan peradaban. Peradaban Islam mundur dan hancur di mana-mana. Saatnya kini dunia Islam bangkit membangun manusia, membangun ekonomi, mencerdaskan kembali masyarakat dengan membangun sekolah-sekolah terbaik. Pertemuan negara-negara Islam harusnya kita jadikan sebagai ruang untuk membangun blok ekonomi baru dunia," kata Fahri Hamzah dalam pidatonya.

Editor: Surya