Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Jawaban Gubernur atas Pandangan Fraksi DPRD terhadap Nota Keuangan dan RAPBD Kepri
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 25-01-2017 | 14:43 WIB
Sidang-paripurna-DPRD-Kepri1.jpg Honda-Batam

Sidang Paripurna DPRD Kepri. (Foto: Charles)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Gubernur Kepri Nurdin Basirun akhirnya membacakan jabawan atas pandangan Fraksi di DPRD Kepri terhadap Nota Keuangan dan RAPBD 2017 dalam rapat paripurna yang digelar di gedung DPRD Kepri di Dompak, Tanjungpinang, Rabu (25/1/2017).

Dalam rapat paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Kepri Husnizar Hood, yang terjadi polemik terkait agenda rapat, Nurdin Basirun pertama-tama menyampaikan terima kasih atas masukan dan koreksi yang diberikan fraksi-fraksi DPRD Kepri terhadap Nota Keuangan dan RAPBD 2017 Kepri yang disampaikan.

"Melalui kesempatan ini, izinkan kami memberikan jawaban atas tanggapan Dewan melalaui pandangan fraksi terhadap Nota Keuangan dan RAPBD 2017, yang sebelumnya telah kami serahkan," ujar Nurdin mengawali.

Atas tanggapan Fraksi PDIP, PKS dan PPP, terkait perbedaan angka belanja langsung di KUA-PPAS dan Nota Keuangan Dinas Pendidikan dan Perhubungan, setelah dilakukan kroscek dan diteliti, ternyata tidak terdapat perbendaan. Angka dalam KUA-PPAS dan struktur Nota Keuangan serta RAPBD 2017 sama, yakni Rp1,8 triliun.

"Demikian juga perhitungan Silpa sebagaimana yang disoroti, kami sampaikan, telah diperhitungkan atas kenaikan PAD dari target 2016, sehingga proyeksi silpa akhir tahun anggaran pada RAPBD kami asumsikan Rp159 milliar," sebutnya.

Terkait saran dan masukan Fraksi Golkar yang mempertanyakan komitmen pemerintah dalam pengalokasikan anggaran pendidikan 20 persen sesuai dengan amanat UU, ia mengatakan Pemerintah Provinsi Kepri akan tetap komitmen.

"Setelah dilakukan kroscek dan perbaikan, saat ini anggaran pendidikan di RAPBD 2017 yang kami ajukan  26 persen dari total besaran APBD, atau Rp876 m‎illiar. Meliputi gaji aparatur Dinas Pendidikan Rp280 milliar lebih, gaji guru SMA dan SMK serta honor guru Rp209 miliar. Belanja hibah pendidikan Rp367 miliar serta bantuan sosial (Bansos) pendidikan Rp19 miliar," terangnya.

Expand