Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Waw! Cokelat Ganja Semakin Populer di Amerika
Oleh : Redaksi
Selasa | 03-01-2017 | 10:06 WIB
Cokelat1.jpg Honda-Batam

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Di Indonesia, ganja biasanya dibayangkan ada dalam bentuk daun kering atau lintingan. Namun bentuk ganja di Amerika ternyata tidak "sevulgar" itu. Ganja hadir dalam bentuk cokelat kini makin marak di Amerika.

 

Chong Choice adalah salah satu perusahaan yang mengombinasikan cokelat dengan ganja. Melansir Daily Mail, perusahaan ini menggandeng perusahaan pembuat cokelat Defonce Chocolatier untuk menghasilkan koleksi cokelat ganja terbaru yang akan diluncurkan dalam waktu dekat.

Sebelumnya, Chong Choice telah menghasilkan banyak produk olahan ganja. Produk tersebut mulai dari lintingan, olahan bunga ganja, hingga minyak ekstrak.

Menurut Confectionery News, perusahaan tersebut menggandeng perusahaan cokelat setelah ganja mendapatkan legalitas di California pada November lalu.

"Sebagai perusahaan ganja yang tumbuh cepat dan ambisius, kami bekerja keras menemukan partner kelas premium. Dengan Defonce, kami tau kami menemukan rekan fantastis," kata Tommy Chong, pendiri Chongs Choice.

Ada lima rasa yang dibuat oleh Chong, yaitu crunchy munchies, wake n bacon, cereal bowl, mellow milk, dan dark daze. Rangkaian cokelat ini akan rilis pada Desember.

Kedua perusahaan tersebut mengaku akan tetap berfokus pada produksi cokelat ganja meski kini tren yang berkembang adalah manisan ganja.

Selain Chong Choices perusahaan lain adalah KIVA. Perusahaan asal California ini juga memproduksi cokelat dengan campuran ganja.

Ada beberapa rasa yang disediakan KIVA, mulai dari campuran dark chocolate dengan jahe, espresso, kemudian susu dan vanilla, blackberry, mint, tangerine, hingga Irish cream.

Menurut laman resmi perusahaan asal California itu, rangkaian rasa cokelat tersebut muncul setelah eksperimen selama sembilan bulan.

KIVA menyebut, di awal 2010, pasar penikmat ganja masih belum dapat menemukan produk yang berkualitas.

Namun dengan seiring waktu dan pengembangan produk, penikmat ganja semakin tinggi dan dapat menikmati olahan tumbuhan itu dengan dosis yang terukur serta sudah diuji di laboratorium secara medis.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha