Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hendak Berangkat ke Suriah sebagai TKI Ilegal

Dua WNI yang Dideportasi Singapura tidak Berkaitan dengan ISIS
Oleh : Romi Chandra
Senin | 02-01-2017 | 14:50 WIB
kapolres-Batam1.jpg Honda-Batam

Kapolresta Barelang, Komisaris Besar Helmy Santika (Foto: Dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dua warga negara Indonesia (WNI) yang dideportasi Singapura karena hendak pergi ke Suriah, terbukti tidak ada kaitan dengan ISIS. Hal itu dipastikan setelah pemeriksaan intensif yang dilakukan jajaran Polresta Barelang, begitu keduanya tiba di Batam. 

Kedua WNI yang dideportasi Singapura tersebut, yakni MNA, 40 tahun (laki-laki), kelahiran Medan dan menetap di Batam. Kemudian Si (40), perempuan kelahiran Cirebon, menetap di kawasan Jawa Barat.

Kapolresta Barelang Komisaris Besar Helmy Santika mengatakan, rencana keberangkatan dua orang tersebut murni hanya untuk bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal.

"Tidak ada kaitannya dengan ISIS. Mereka murni hanya untuk bekerja sebagai TKI ilegal. Untuk yang laki-laki sudah kembali ke rumahnya, karena menetap di Batam. Sementara yang perempuan sudah dipulangkan ke daerah asal," ungkap Helmy, Senin (2/1/2017).

Sementara Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Memo Ardian, menjelaskan, dua orang tersebut sebelumnya sudah pernah ke Suriah. "Mereka sudah pernah pergi ke Suriah dan bekerja sebagai pembantu rumah tangga," jelas Memo.

Ditambahkan, niat untuk kembali berangkat ke Suriah, dikarenakan permintaan oleh majikannya dulu.

"Mereka masih berkomunikasi dengan majikannya dulu. Majikannya itu kembali menghubungi dan meminta mereka bekerja lagi dengannya. Namun keberangkatan itu secara pribadi," papar Memo.

Berita sebelumnya, dua warga negara Indonesia (WNI) dideportasi Imigrasi Singapura. Pasalnya, mereka hendak berangkat ke Suriah melalui Singapura, Selasa (27/12/2016).

Baca: Dua WNI Dideportasi Singapura Hendak Berangkat ke Suriah

Informasi yang didapat, dua WNI tersebut berinisial MNA (40), laki-laki, kelahiran Medan dan menetap di Batam. Kemudian Si (40), perempuan kelahiran Cirebon menetap di kawasan Jawa Barat.

Editor: Udin