Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Refleksi Akhir Tahun Fahri Hamzah

Semua Pihak Diminta Bersatu agar tak Hambat Perjalanan Bangsa ke depan
Oleh : Irawan
Rabu | 28-12-2016 | 18:38 WIB
Fahri3.jpg Honda-Batam

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Melihat situasi dunia sekarang yang penuh kekacauan, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengajak pemerintah untuk bersatu di 2017. Jika kalangan elite tidak bersatu maka akan menghambat perjalanan bangsa ke depannya.

 

"Saya lihat pemerintah sekarang seperti sedang diterjang air bah, sehingga apa pun dipegang untuk menyelamatkan diri. Meski itu membahayakan perjalanan bangsa ke depan," ujar Fahri dalam keterangannya, Rabu (28/12/2016).

Menurut Fahri, disinilah perlunya pemerintah mengembangkan dan menetapkan sebuah narasi yang kuat dalam menjalankan roda bernegara.

“Ini salah satu yang saya khawatirkan arus air bahnya itu banyak sekali seperti salah satunya gelombang sosial media (sosmed) yang menyebarkan berbagai informasi simpang siur," katanya.

Ia melanjutkan, merebaknya informasi yang masih simpang siur kebenarannya dapat berdampak ke dunia nyata. Ancaman dan perpecahan itu terjadi bukan hanya di tingkat elite, tetapi akan berdampak sampai akar rumput.

“Bukannya kita menangkal masalah tersebut, tapi justru membantu untuk menyebarkan kebencian. Padahal, seharusnya mereka melakukan aksi seperti 411 dan 212 yang sudah menjadi contoh karena berjalan damai,” terangnya.

Fahri juga mengajak rakyat bersatu untuk melihat persoalan yang ada dengan nalar yang jernih. Sebab, pikiran bersih akan menghasilkan solusi yang cemerlang. Presiden Joko Widodo (Jokowi) jangan dijebak untuk melihat gambaran kecil, tapi melihat kisah secara mendalam dan lengkap.

“Arus dunia sekarang semakin kuat. Jika kita tidak punya arah maka kita bisa hilang arah dan ikut terbawa arus liar,” tandasnya

Fahri menambahkan, dunia saat ini memang sedang menghadapi kekacauan di dunia maya dan dunia nyata, tidak hanya di Timur Tengah, tapi juga di benua Amerika maupun Eropa dan termasuk di Asia.

”Pernyataan terakhir Presiden Terpilih AS Donald Trump , bahwa idirinya akan meningkatkan kapasitas nuklir AS ditengah kampanye perlucutan senjata nuklir yang sedang digalakkan para pemimpin dunia dengan alasan bahwa dunia belum aman. Ini kembali akan meningkatkan tensi ancaman perang karena negara-negara yang tidak terima sikap AS itu seperti Iran dan juga negara-negara nuklir lainnya termasuk negara yang belum bersikap akan berpikir ulang terkait perlucutan nuklir dunia. Sikap Trump ini bisa membahayakan masa depan perdamaian dunia," tegasnya.

Karena itu, apabila semua pihak tidak bersatu menghadapai kekacauan di dunia maya dan dunia nyata, bisa jadi krisisi politik di luar negeri bisa menjadi krisis ekonomi dunia. Krisis ini dikuatirkan bakal menimpa Indonesia dan bisa berakibat fatal, jika perut rakyat sedang lapar.

"Berbicara soal politik, hukum dan demokrasi itu mudah, tapi kalau perut lapar ini yang berbahaya. Makanya harus dijaga agar ekonomi tidak terus turun karena dampaknya besar. Presiden jangan dijebak untuk melihat gambar kecil, tapi mari membangun narasi yang akan menjadi arah dan sekaligus pengangan bangsa ini untuk melangkah melalui krisis dunia sekarang ini. Dunia ini semakin global dan arusnya semakin kuat jika kita tidak punya arah maka kita bisa hilang dalam arus dunia," demikian Fahri menutup pernyataan akhir tahun.

Editor: Surya