Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pembelaan Kubu Tommy Soeharto Dituduh Penyandang Dana Makar
Oleh : Redaksi
Sabtu | 24-12-2016 | 19:26 WIB
Tomi-suharto.gif Honda-Batam

Tommy Soeharto (Sumber foto: merdeka.com)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, santer disebut-sebut sebagai penyandang dana dugaan aksi makar bakal dilakukan 11 aktivis. Tudingan itu marak di jagad media sosial. Namanya disandingkan dengan praktisi hukum Eddy Sudjana, Imam Besar FPI Rizieq Shihab dan Politisi Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri.

Eggy Sudjana terlebih dahulu membantah keterlibatannya dalam dugaan aksi makar itu. Dia sudah melaporkan masalah ini kepada kepolisian, masalah ini lantaran dianggap melanggar Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang ITE.

Kubu pembela Tommy Soeharto juga berencana melakukan hal serupa. Presiden Partai Swara Rakyat Indonesia (Parsindo), Jusuf Rizal menegaskan, pihaknya merencanakan membuat laporan kepada kepolisian terkait tuduhan penyandang dana dugaan aksi makar pada pekan depan. Untuk itu, pihaknya tengah melakukan pembahasan guna membuat laporan tersebut.

Sebagai kelompok pengusung Tommy Soeharto sebagai calon presiden (capres) tahun 2019, Jusuf menegaskan pihaknya merasa dirugikan atas merebaknya isu tersebut. Kondisi ini akhirnya membuat pihaknya segera mengambil langkah hukum, guna membersihkan nama putra bungsu Presiden ke-2 Soeharto itu. Apalagi pihaknya mengklaim telah menanyakan langsung masalah ini kepada Tommy Soeharto.

"Beliau menyatakan bahwa tidak tahu-menahu atas urusan itu, beliau menyesalkan itu," kata Jusuf di Jakarta,.

Menurut Jusuf, saat penangkapan 11 aktivis diduga ingin melakukan makar itu, sosok Tommy Soeharto tengah berada di luar negeri. Untuk itu, pihaknya meyakini bahwa jagoan yang bakal diusung dalam Pilpres tahun 2019 itu tidak terlibat apapun dalam kasus tersebut.

"Saat kejadian, beliau sedang tidak ada di dalam negeri," ungkapnya.

Terkait bantahan dilakukan kelompoknya, Jusuf mengklaim bukan atas permintaan Tommy. Namun, Ini dianggap perlu dilakukan agar citra Tommy Soeharto dan Parsindo tidak rusak.

Penegasan bahwa tidak ada perintah, didasari bahwa Tommy Soeharto bukan termasuk pengurus Parsindo. Meski begitu, pihaknya menegaskan tetap mendukung Tommy Soeharto maju dalam Pilpres 2019. Jusuf bahkan mengklaim banyak masyarakat meminta bungsu Soeharto memimpin Indonesia.

Maka itu, Jusuf menegaskan Parsindo berinisiatif melakukan klarifikasi mengenai tuduhan penyandang dana dalam aksi makar. "Tidak ada permintaan. Ini pernyataan kami sebagai partai politik dan sebagai masyarakat. Tentu sudah klarifikasi sebelumnya (kepada Tommy Soeharto)."

Jusuf menambahkan, Parsindo juga menganggap munculnya isu penyandang dana makar sebagai gerakan kontra intelijen. Sehingga pihaknya yakin bahwa cara yang dilakukan itu merupakan tindakan keji yang dituduhkan kepada Tommy Soeharto. Terlebih sosok itu merupakan anak mantan presiden.

"Kami duga ini merupakan kerjaan kontra intelijen untuk penghasilan isu-isu atas kekecewaan rakyat kepada penegak hukum," terangnya.

Editor: Udin