Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Faktor Ekonomi Jadi Sebab Sapriadi Gantung Diri
Oleh : Ismail
Kamis | 22-12-2016 | 18:02 WIB
Bunuh-diri.gif Honda-Batam

Ilustrasi gantung diri (Foto: tangeranghits.com)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di sebuah rumah sewa di kawasan Kampung Sei Datuk, Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Rabu (21/12/2016) kemarin, Muhammad Sapriadi (24), sempat curhat kepada sang kekasih.

Dalam curhatnya, korban mengungkapkan sedang bermasalah dengan keluarga. Bahkan, ia sempat ingin meminjam uang untuk membayar utang.

Hal tersebut diungkapkan, Kanit Reskrim Polsek Bintim, Iptu Indra Malau. Setelah memeriksa beberapa saksi dalam kasus tersebut, kata Indra, disimpulkan korban nekat mengakhiri hidupnya dikarenakan faktor keluarga dan ekonomi.

"Korban nekat megakiri hidupnya karena lagi ada masalah keluarga, yang ia ceritakan terhadap kekasihnya," ungkapnya, Kamis (22/12/2016).

Dalam bukti visum pun, terang Malau, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Hanya saja, pihak keluarga enggan melakukan otopsi terhadap jasad korban. Sementara itu, ibu korban, Evi Nopita, mengaku sudah ikhlas menerima kepergian putranya.

Korban gantung diri di salah satu rumah kontrakan Kampung Sei Datuk RT 01/ RW 05, Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur (Bintim), diketahui bernama Muhammad Sapriyadi (24). Pria lajang ini berprofesi sebagai nelayan.

Salah seorang rekan korban, Muhammad Adji Pangestu menuturkan, dirinya yang pertama kali menemukan korban. Saat itu, dirinya disuruh sang bos untuk memberitahu korban untuk melaut keesokan harinya. Namun, saat tiba di tempat tinggal korban, dirinya merasa curiga akibat aroma tidak sedap yang dihirupnya di sekitar rumah.

"Saat itu rumahnya terkunci. Saya pun langsung bergegas memberitahu yang punya kontrakkan," katanya.

Editor: Udin