Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Facebook Beri Informasi Menyesatkan Saat Beli WhatsApp
Oleh : Redaksi
Kamis | 22-12-2016 | 13:14 WIB
WA.gif Honda-Batam

Forbes Ilustrasi

BATAMTODAY.COM, Uni Eropa - Uni Eropa menuduh Facebook memberikan informasi menyesatkan selama proses akuisisi WhatsApp pada 2014 lalu. Jika tuduhan itu terbukti benar, Facebook bisa dikenai denda dalam jumlah besar.

Adapun informasi menyesatkan yang diberikan Facebook terkait mekanisme penyatuan akun pengguna antar-layanan. Menurut Uni Eropa, Facebook kala itu mengatakan tak bisa menggabungkan akun penggunanya dengan WhatsApp, meski berada di bawah satu payung.

Nyatanya, dua tahun setelah akuisisi tersebut, Facebook mulai menyinkronisasi data pengguna WhatsApp. Tepatnya pada Agustus 2016 lalu, informasi pengguna WhatsApp secara default dibagi ke Facebook.

Jika tak bersedia, pengguna WhatsApp harus mengubah penyetelan default-nya. Facebook mengklaim pembagian data tersebut agar pengguna WhatsApp bisa lebih mudah bertemu teman di jejaring sosialnya.

Yang jelas, tindakan Facebook itu menyangkal pernyataannya sendiri di hadapan tim penyelidik Uni Eropa dua tahun lalu, sebagaimana dilaporkan WSJ, Rabu (21/12/2016).

Facebook dengan ini terancam denda sebesar 1 persen dari pendapatan global. Jika merujuk pada pendapatan 2015 lalu, dendanya sekitar 179 juta dollar AS atau setara Rp2,4 triliun.

Lembaran denda harus segera diisi Facebook sebelum akhir Januari 2016. Pihak layanan yang didirikan Mark Zuckerberg itu tampak santai ketika diminta konfirmasi.

"Kami secara konsisten memberikan informasi akurat tentang rencana dan kapabilitas teknis," kata dia.

"Kami menghargai proses yang berjalan dan yakin kajian sepenuhnya akan mengonfirmasi bahwa Facebook punya itikad baik," ia menambahkan.

Sumber: online.wsj.com
Editor: Udin