Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Fotografer Dabo yang Karyanya Menggebrak Dunia Internasional

Di Mata Oji, Tiap Objek Istimewa
Oleh : Nurjali
Senin | 12-12-2016 | 08:00 WIB
ojidabo.jpg Honda-Batam

Said Fauzi, peraih juara pertama Kuwait Grand Photography Contest 2016 di Dabosingkep, Lingga. (Foto: Nurjali)

MALAM itu, Jumat, 25 November 2016, wartawan BATAMTODAY.COM, Saibansah Dardani dan Nurjali, berkesempatan makan malam dengan Said Fauzi, peraih juara pertama Kuwait Grand Photography Contest 2016 di Dabosingkep, Lingga. Pria yang kerap disapa Oji itu sederhana tapi hangat, membuat perbincangan kami mengalir dari proses kreatif hingga ke karyanya yang menggebrak dunia fotografi internasional itu. Berikut catatan tentang sosok seorang Oji.

"Kalau orang lain bangun tidur terus ngopi, saya bangun tidur langsung ambil kamera, objek apa pun saya foto."

Demikian, Oji mulai mengisahkan kesehariannya. Bagi pria yang tak pelit berbagi ilmu fotografi itu, kamera dan dan lensa, adalah bagian tak terpisahkan dari dirinya.

Karena, kita tidak tahu objek mana yang akan menjadi karya besar di mata orang. Bisa jadi, sebuah objek itu tidak menarik bagi banyak orang, tapi tidak di mata seorang fotografer.

Buktinya, dari sebuah objek kayu ranting kering yang terdampar di Pelabuhan Tanjungbuton Daik Kabupaten Lingga, mengantarkan staf Humas Kabupaten Lingga itu meraih juara pertama Kuwait Grand Photography Contest 2016. Dan foto "ranting kering" itulah yang mengantarkannya berangkat ke Kuwait 21-24 April 2016 lalu untuk menjemput hadiah sebesar US$10.000.

Ditanya soal awal proses kreatifnya, Oji kerap menjawab dengan dua kata, hentam saje! Ya, dua kata itulah, resep proses kreatif yang selalu dibagikan kepada siapa pun yang ingin menyerap ilmu fotografinya.

Keberhasilan budak desa di utara Kabupaten Lingga ini tidak diperoleh dengan instan. Memang, dari sejak kecil dirinya memang sudah hobi motret. Bahkan, hingga dirinya bekerja sebagai pegawai negeri di Pemkab Lingga ini pun, dirinya tak bisa jauh dari kamera dan lensa. Itulah yang membuatnya betah bekerja di bagian Humas dan Protokol Pemkab Lingga.

Baginya, bekerja dengan passion seperti itu, membuatnya seperti sekali menembak, kena dua sasaran, karir dan prestasi. Berkarir sebagi abdi negara, tapi terus bisa menggali potensi dirinya sebagai fotografer.

Setiap hari, selama bertahun-tahun dirinya selalu memegang lensa kamera di setiap harinya. Sosok rendah hati ini, tak sungkan-sungkan memberikan ilmunya kepada siapapun yang ingin belajar memotret, meskipun prestasinya sudah mendunia.

Modal menjadi fotografer seperti dirinya adalah rajin tekun dan terus melatih diri, bahkan peralatan yang canggih bukanlah jaminan seseorang akan menjadi fotografer handal.

Oji tentunya memiliki tantangan tersendiri, karena tinggal di daerah yang kemajuan dunia fotografinya tidak seperti daerah lain, seperti di Batam atau Jakarta.

Tapi, meski tinggal di daerah itu, tidak membuatnya minder. Sebaliknya, semakin memacu "adrenalin"-nya untuk terus berkarya dan berkarya. Hingga, melalui karya foto itu Oji ingin mengangkat nama Lingga di kancah dunia internasional. Dan itu telah dibuktikannya.

"Ketahui dasar manual fotografi, pencahayaan dan lainnya, setelah itu tinggal berlatih setiap hari, itu saja."

Demikian sosok Oji, "fotografer kampung" yang tak pelit berbagi ilmu itu. Tak percaya? Temui saja dia di Dabo Singkep.

Buktikan!

Editor: Dardani