Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rakyat Aceh Berduka Lagi

Korban Tewas Gempa Aceh 92 Orang, Mungkin Bertambah
Oleh : Redaksi
Kamis | 08-12-2016 | 08:38 WIB
gempaacehbyap.jpg Honda-Batam

Seorang anak tertegun memandangi rumahnya yang hancur diguncang gempa. (Foto: AP)

 

BATAMTODAY.COM, Pidi Raya - Jumlah korban tewas akibat gempa di Aceh sudah mencapai 92 jiwa dan kemungkinan masih akan bertambah, seperti dijelaskan salah seorang anggota Tim Kantor Presiden untuk Gempa Aceh.

 

"Jumlah korban jiwa kemungkinan masih akan bertambah karena ada daerah yang belum terjangkau alat-alat berat," jelas Ifdhal Kasim kepada wartawan BBC Indonesia, Rebecca Henschke.

Ifdhal -yang akan segera meninjau langsung lokasi bencana- menambahkan bahwa gempa juga menghantam kawasan yang padat penduduknya dengan keterbatasan alat-alat berat untuk mencari korban yang mungkin tertimpa puing-puing.

Kemungkinan meningkatnya jumlah korban jiwa itu sebelumnya juga diungkapkan oleh juru bicara BNPB Sutop Purwo Nugroho.

"Korban dikhawatirkan bisa terus bergerak naik karena saat ini masih ada warga yang terjebak di bawah bangunan yang ambruk," jelas Sutopo dalam jumpa pers di kantor BNPB, Rabu (7/12/2016) siang.

Baca: Aceh Diguncang Gempa Berkekuatan 6,4 SR

Dari jumlah korban itu belum dipilah berapa korban anak-anak dewasa maupun orang tua, laki-laki dan perempuan.
Sementara korban luka berat tercatat sedikitnya 73 orang dan 122 orang menderita luka ringan

Sutopo mengatakan sekarang ini fokus utama operasi pencarian dan penyelamatan korban jiwa. Dia mengatakan belum dapat memperkirakan jumlah korban yang masih tertimbun reruntuhan bangunan.

Disebutkannya, cukup banyak warga yang menolak masuk penampungan sementara, dan lebih suka kembali ke rumah mereka.
"Sebetulnya bagi yang rumahnya rusak disediakan lokasi pengungsian. Namun masyarakat seringkali tidak mau ke pengungsian dan mendirikan tenda di depan rumah mereka," jelas dia.

Banyaknya kerusakan rumah penduduk itu, katanya karena banyaknya bangunan yang tidak dibangun untuk tahan gempa.

Sutopo mengatakan daerah Pidie Jaya merupakan daerah yang rawan terhadap gempa dan berada di jalur gempa zona sesar samalanga sipopo yang berada di darat.

Daerah tersebut pernah terjadi gempa. "Masayrakat sudah berpengalaman, sehingga begitu trjadi gempa langsung berlari ke daerah yang lebih tinggi.

Menurut data BNPB sekitar 62 persen penduduk indonesia tinggal di daerah rawan gempa bumi.

Sumber: BBC Indonesia
Editor: Dardani