BATAMTODAY.COM, Bintan - Sebagai upaya untuk menekan harga kebutuhan sembako di Kepri yang sering naik turun, para pengusaha berinisiatif membentuk Asosiasi Pengusaha Gula dan Terigu Indonesia (Apegti) Kepri. Pelantikan kepengurusan Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Apegti Kepri ini dilaksanakan di Hotel Vassa, Jakarta (4-5/12/2016) kemarin.‎

Ketua DPP Apegti Kepri, Syarwito mengungkapkan, saat ini kebutuhan pokok yang tidak stabil di Indonesia khususnya Kepri dikuasai oleh kartel. Mereka memonopoli jumlah kuota sembako yang masuk ke Kepri demi menghasilkan keuntungan yang besar.

Maka tidak heran, jika pada moment-moment tertentu, seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, dan Natal harga bahan pokok pasti mengalami kenaikan.

"Di sinilah peran Apegti untuk menyetabilkan harga bahan pokok tersebut," ujarnya saat ditemui di kawasan Jalan Engku Putri, Rabu (7/11/2016).

Caranya, lanjut Syarwito, pihaknya akan menggandeng para pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) se-Kepri untuk mengambil jatah minimal 30 persen kuota bahan pokok yang dikuasai kartel. Dengan begitu, Apegti bisa mengontrol harga kebutuhan pokok agar terus stabil.

"Kekuatan kami adalah legalitas. Kami juga akan rangkul Pemerintah Daerah, dan aparat penegak hukum demi menyetabilkan harga kebutuhan pokok," kata Syarwito.

Ditambahkannya, tujuan dibentuknya Apegti bukan untuk memberantas "pemain-pemain besar" yang telah lama memonopoli harga kebutuhan pokok. Melainkan, memimalisir tindakan monopoli yang merugikan masyarakat.

Lebih lanjut Syarwito menerangkan, pihaknya sudah membentuk Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Apegti di tujuh Kabupaten/Kota di Kepri. Di samping menggandeng UMKM, pihaknya juga menargetkan akan menciptakan minimal lima UMKM di masing-masing Kabupaten/Kota setiap bulannya.

"Untuk tahap awal, bukti keseriusan kami dalam mengawal kebutuhan pokok ini, kami akan berupaya menyetabilkan harga bahan pokok pada Natal dan Tahun Baru nanti," imbuhnya.

Editor: Udin