Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ketum PSSI Ingin Rangkul Futsal Kembali
Oleh : Redaksi
Kamis | 01-12-2016 | 19:02 WIB
futsal.gif Honda-Batam

Ilustrasi futsal (Thinkstock/Segey)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi berkeinginan untuk merangkul olahraga futsal di bawah naungan Federasi Futsal Indonesia (FFI). Hal itu dilakukan guna menyelesaikan konflik yang terjadi dalam olahraga turunan sepak bola tersebut.

FFI tak bisa terdaftar sebagai organisasi resmi di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) dan PSSI. Pasalnya organisasi futsal Indonesia yang telah terdaftar adalah atas nama Asosiasi Futsal Indonesia (AFI). Namun, hingga kini AFI belum menunjukkan prestasi signifikan dari atlet-atlet di bawah naungannya.

Sementara itu,  meski tidak resmi terdaftar sebagai anggota PSSI,  FFI yang kini dipimpin Hary Tanoe Soedibyo justru sudah mampu membuahkan prestasi gemilang. Salah satunya,  membawa futsal Indonesia masuk di peringkat sembilan Asia.

"Bisa berada di posisi sembilan Asia itu cukup hebat," kata Edy dalam sambutannya dalam Kongres Tahunan FFI 2016, Rabu (30/11). "Katanya ini (FFI) seperti negara di dalam negara. Kami akan benahi ini."

Edy menegaskan bahwa berdasarkan hukum dan statuta organisasi futsal Indonesia harus berada di bawah PSSI. Atas dasar itu ia meminta agar FFI melebur dengan AFI.

"Nanti kita bicarakan dengan baik dengan (AFI). Kalau mau (gabung) silahkan,  kalau tidak mau jangan pakai lambang Garuda. Nanti kita satukan," tukas Edy yang berharap futsal Indonesia bisa mencapai target masuk empat besar Asia.

Edy mengatakan kehadirannya dalam Kongres FFI itu pun merupakan suatu bentuk dukungan serta apresiasi dirinya terhadap futsal yang telah dikembangkan.

Sementara itu, Ketua FFI, Hary Tanoe mengatakan masih ada beberapa hal yang perlu dikerjakan untuk bisa meningkatkan prestasi futsal. Tentang perkembangan tersebut, Hary Tanoe pun yakin bisa dilakoni karena melimpahnya bibit-bibit unggul atlet futsal yang sudah mulai menunjukkan hasilnya.

Sumber: CNN
Editor: Udin