Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menpora Gerah Soal Tiket Semifinal Indonesia vs Vietnam
Oleh : Redaksi
Kamis | 01-12-2016 | 08:50 WIB
Imam_Nahrawi.jpg Honda-Batam

Menpora Imam Nahrowi yang gerah melihat penjualan tiket semifinal Indonesia vs Vietnam yang susah. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menpora, Imam Nahrawi, ikut gerah terhadap penjualan tiket leg pertama semifinal Piala AFF 2016. Hal ini menyusul sulit akses mendapat tiket pertandingan yang akan digelar di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (3/12/2016).

 

Penjualan tiket dilakukan secara online. Kiostik dipercaya oleh PSSI untuk melakukan penjualan, di mana tiket termurah dipatok Rp100 ribu, sementara termahal Rp300 ribu.

Imam Nahrawi, mengaku sudah mencoba membeli via online, namun menemukan kebenaran sulit untuk diakses. “Tab mention saya ramai sekali hari ini soal kesulitan membeli tiket Piala AFF. Saya coba sendiri, ternyata memang susah ya,” tulis Imam Nahrawi.

Selain itu, penukaran tiket yang dibeli secara online juga dipersoalkan. Ini mengingat penukaran dilakukan di sekitar Stadion Utama Gelora Bung Karno. Imam Nahrawi pun meminta PSSI untuk serius menanggapi.

“Persoalan tiket semifinal AFF 2016 bukan cerita baru. Tiap kali timnas masuk babak-babak krusial, tiket selalu jadi persoalan. AFF 2010, SEA Games 2011, sampai AFF U-19 pada 2014. Selain bermasalah dalam soal akses mendapatkan tiket, harganya juga sangat mahal. Jika semua harga tiket dari semua kelas di rata-rata, tiket semifinal AFF 2016 di Indonesia adalah yg termahal dibandingkan harga yang dipatok di tempat lain: Thailand, Vietnam, Myanmar,” kata Imam di laman Kemenpora.

“Persoalan tiket ini jangan dianggap remeh. Sudah ada korban jiwa pada SEA Games 2011 di GBK. PSSI tidak boleh sembarangan menentukan harga tiket dan menentukan vendor penjualan tiket. Tiket dijual online itu baik, tapi harus dipertimbangkan benar kesiapan vendor. Hari ini sudah banyak keluhan soal akses tiket ini, belum lagi soal penukaran nantinya.”

“Prinsip dasarnya jelas: masyarakat harus dimudahkan akses mendapatkan tiket. Pastikan tidak ada oknum PSSI yang bermain-main dalam distribusi tiket. Jangan sampai masyarakat bersusah payah mencari tiket, malah ada oknum dengan enaknya menjual tiket dari pintu belakang.”

“Begitu juga soal harga. Tidak ada keberatan dengan pentingnya mempertimbangkan keuntungan, tapi harus wajar. Ini peristiwa kebangsaan, ini soal tim nasional yang mewakili nama Indonesia, bukan konser musik yang sepenuhnya komersial. Jadi penting sekali untuk tidak semata mengejar laba, melainkan mempertimbangkan juga akses publik. Mudah-mudahan kita masuk final. Dan jika masuk final, saya berharap manajemen tiket pun menjadi lebih baik,” tambahnya.

Sementara itu, PSSI menyiapkan rencana lain untuk melakukan penjualan secara manual. Namun, PSSI menunggu evaluasi Kiostik terkait penjualan sejauh ini.

Sumber: Sportsatu
Editor: Dardani