Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

KNPI Lingga Tinggalkan Utang Rp40 Juta di Desa Benan

Habis Musda KNPI Lingga Terbitlah Utang
Oleh : Bayu Yiyandi
Rabu | 30-11-2016 | 14:50 WIB
knpi-oc.gif Honda-Batam

KNPI (Sumber foto: kabar6.com)

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Musyawarah Daerah (Musda) ke II Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Lingga yang diselenggarakan pada 21-22 Oktober lalu di Desa Benan, Kecamatan Senayang, ternyata meninggalkan utang berjumlah sekitar Rp40 juta.

Utang itu diketahui ketika koordinator lapangan tempat pelaksanaan Musda II KNPI di Desa Benan, Sahlan, mengaku mendesak pelunasan hutang tersebut yang sampai saat ini belum juga dilunasi oleh pihak Panitia KNPI.

"Utang yang dimaksud yakni utang kepada ibu-ibu sebagai penyedia konsumsi itu sekitar Rp24 juta, kemudian utang cottage dan segala perlengkapan pelaksanaan itu berjumlah sekitar belasan juta dan ada juga sisa Rp4 juta lagi," kata Sahlan yang merupakan koordinator lapangan pelaksanaan Musda di Desa Benan melalui telpon selulernya, Rabu (30/11/2016).

Dia mengatakan, dari keseluruhan total utang yang dimaksud jika dihitung, KNPI Lingga berutang kepada warganya itu berjumlah Rp40 juta dan hingga saat ini masih belum ada kejelasannya kapan untuk dibayar.

"Saya sekarang malu sebenarnya mau ke luar, karena warga nagihnya ke saya, apalagi saya warga sini (Benan). Kami sangat berharap panitia dapat segera mencari jalan ke luar. Sekarang saya diibaratkan gantungan baju," ungkapnya.

Dikatakannya, saat ini kelompok ibu-ibu yang mengurusi masalah konsumsi serta keperluan lain, semua bertanya kepada dirinya, kapan pembayaran yang masih tertunggak tersebut dapat diselesaikan. Bahkan, diakui Syahlan, ada sebagian Ibu-ibu yang belum menerima sepeserpun uang pembayaran tersebut.

"Saya berharap Erwan Bachrani (Panitia) jangan lepas tangan. Begitu juga dengan ketua terpilih. Saling bantu lah biar segera selesai. Kalau begini terus, ujung-ujungnya tahun depan baru selesai. Warga setempat pandangnya ke saya," imbuhnya.

Dijelaskan Syahlan, sebenarnya selaku warga Benan sendiri, dirinya sangat mendukung upaya panitia KNPI dalam melakukan Musda II di Pulau wisata tersebut. Pasalnya, hal itu dapat memperkenalkan keindahan pulau yang memiliki ikon wisata bahari yang menawan itu. Namun, sangat disayangkan, jika hanya karena terbelit utang kepada warga setempat, bisa membuat tingkat kepercayaan masyarakat jadi berkurang.

"Sebenarnya saya pun sekarang sudah tidak percaya lagi dengan siapa-siapa akibat hal ini. Sebenarnya kami masyarakat sangat mendukung sekali. Tapi kalau sudah kesannya seperti ini, masyarakat tidak akan percaya lagi. Selaku warga, saya sangat mendesak agar utang ini dapat diselesaikan, karena saya yang malu dengan warga, mereka bertanya ke saya terus," keluhnya.

Sementara itu, ketua Panitia Musda II KNPI Lingga, Erwan Bachrani, yang juga merupakan Ketua KNPI Lingga sebelumnya melalui pesan singkat messenger Facebooknya menyatakan, bahwa memang pelaksanaan Musda lalu masih menyisihkan utang kepada masyarakat Desa Benan sebagai tempat pelaksanaannya.

"Memang masih berutang, ini lagi kita carikan solusinye. Anggaran yang ade tak cukop. Dan dalam waktu dekat kite nak ke Benan. Kite masih diskusikan dengan kawan-kawan panitia dan ketue KNPI," tulisnya dalam pesan singkat messenger pada Selasa (29/11/2016).

Namun anehnya dijelaskan Erwan, utang yang dimaksud tidak melebihi sampai Rp40 juta tetapi hanya menyisakan belasan juta rupiah saja menurut persi dirinya.

"Anggarannye tak cukop, itu anggaran bukan dari APBD, itu anggarannye swadaya dan memang dari mulai Muscam awalnye ajukan proposal tetapi tak dapat dari APBD. Kemarin kite hitung pelaksanaan semuenye nak hampir Rp200 juta. Tapi utang masih tak banyak lagilah di Benan itu, masih ade belasan lagi. Mudah-mudahan dana kite cair dalam waktu Minggu depan," kata Erwan di dalam messengernya.

Editor: Udin