Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Museum Penis di Islandia Ini Koleksinya dari Penis Manusia Sampai Paus
Oleh : Redaksi
Rabu | 30-11-2016 | 13:15 WIB
museum-penis.gif Honda-Batam

Phallogical Museum di Islandia ini memiliki koleksi spesimen alat kelamin terbanyak di dunia (Sumber foto: Dailymail)

BATAMTODAY.COM, Islandia - Museum ini memiliki koleksi spesimen alat kelamin terbanyak di dunia. Phallogical Museum di Islandia mempersilahkan pengunjung untuk melihat penis manusia dipamerkan bersama penis aneka binatang baik laut maupun mamalia.

Seperti dikutip dari Dailymail, koleksinya terdiri dari lebih 250 alat kelamin pria (atau jantan), mulai dari ukuran yang paling kecil yaitu milik hamster (dua milimeter) hingga ukuran terbesar milik paus sperma (1,7 meter).

Beberapa koleksi lainnya adalah kap lampu yang terbuat dari testikel banteng, penis manusia dari pria asal Islandia yang berusia 95 tahun, dan batang pohon yang diukir menjadi bentuk penis.

"Saya datang untuk melihat apakah hal itu benar, bahwa ada museum penis di Reykjavik,” kata Jerry Anderson, turis asal Amerika Serikat kepada AFP.

The Phallological Museum mampu menghadirkan gelak tawa pengunjungnya ketika mereka melihat ke 286 koleksi alat kelamin pria (atau jantan).

"Anda bisa teredukasi dan di waktu sama bisa bersenang-senang," kata Hjortur Sigurdsson, 52, salah satu pengelola museum itu.

Ayahnya, Sigurdur Hjartarson, merupakan seorang ahli sejarah yang bekerja menjadi guru selama 37 tahun. Ia membuka museum itu pada 1997 dengan hanya memiliki 62 spesimen.

"Semua awalnya hanya lelucon. Ayah saya senang mengoleksi sesuatu yang belum pernah dilakukan orang lain sebelumnya. Saat itu ia hanya bilang bahwa seseorang harus melakukan hal ini," kata Sigurdsson.

Pada tahun 1980, Hjartarson telah mengoleksi 13 spesimen, 9 dari binatang mamalia darat dan empat dari paus. Selama satu dekade setelah itu, koleksinya naik menjadi 34 spesimen.

Namun baru beberapa tahun kemudian museum itu mendapatkan spesimen manusia. Sigurdsson menuturkan bahwa spesimen manusia dikirim oleh donor asal Islandia berusia 96 tahun, ia takut penisnya mengerut seiring umurnya bertambah.

Sebagian besar pengunjung museum ini adalah turis asing. Salah satu hal yang menarik adalah 60 persen pengunjung museum merupakan perempuan.

Sumber: Dailymail
Editor: Udin