Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kuba Berkabung 9 Hari Hormati Mendiang Fidel Castro
Oleh : Redaksi
Senin | 28-11-2016 | 17:50 WIB
lilin-Fidel-Castro.gif Honda-Batam

Mahasiswa Kuba di Universitas Havana menyalakan lilin di depan foto mendiang Fidel Castro untuk menghormati ikon revolusi tersebut.(Sumber foto: AFP)

BATAMTODAY.COM, Havana - Kuba berkabung sampai sembilan hari mendatang untuk menghormati pemimpin revolusionernya dan mantan Presiden Fidel Castro yang kematiannya diumumkan pada Jumat (25/11/2016) malam.

Jenazah sosok berusia 90 tahun ini akan dikremasi dalam sebuah upacara tertutup di Havana pada Sabtu (3/12/2016) mendatang. Jenazah Castro akan dikremasi dan abunya akan disimpan di Kota Santiago.

Bendera dikibarkan setengah tiang di gedung-gedung pemerintah di seluruh negara pulau itu.

Rakyat Kuba merasa berduka cita atas kehilangan seseorang yang merupakan bagian dari kehidupan mereka selama beberapa dekade.

Sejumlah pemimpin dunia telah memberikan ucapan bela sungkawa untuk ikon abad 20 ini, termasuk Indonesia.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan Fidel Castro ketika masa pemerintahan Sukarno.

"Fidel Castro dengan Bung Karno merupakan sahabat yang baik dan merupakan salah satu pendukung gerakan non-blok," jelas Wapres.

Castro berkuasa sejak 1959 dan memperkenalkan sebuah revolusi komunis serta mengabaikan AS selama beberapa dekade.

Pendukungnya memandangnya sebagai seorang pria yang berani menentang Amerika selama Perang Dingin dan mengembalikan Kuba kepada rakyatnya.

Tetapi kritik menyebutkan Castro sebagai seorang diktator. Presiden AS terpilih Donald Trump, menggambarkan Fidel Castro sebagai seorang pemimpin yang kejam.

Di Miami, sebuah kota di AS dengan jumlah komunitas Kuba yang besar, ada perayaan setelah kematian Castro diumumkan, dengan orang menabuh panci dan bersorak.

Hubungan diplomatik AS dan Kuba putus dengan 1961 di tengah memanasnya Perang Dingin, Embargo ekonomi ke Kuba masih berlangsung sampai lebih dari setengah abad.

Dalam pemerintahan Presiden Barack Obama, hubungan antara kedua negara membaik dan ikatan diplomatik telah dipulihkan pada 2015.

Sumber: BBC
Editor: Udin