Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tak ada TPS, Warga Pancur Buang Sampah ke Laut
Oleh : Bayu Yiyandi
Senin | 28-11-2016 | 17:02 WIB
sampah-pancur1.jpg Honda-Batam

Warga Pancur membuang sampah ke laut akibat tidak tersedianya tempat pembuangan sampah atau TPS.

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Tidak adanya fasilitas Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di wilayah Kelurahan Pancur, Kecamatan Lingga Utara, membuat warga terpaksa membuang sampah ke laut. Akibatnya, banyak sampah yang menumpuk dan terapung di sekitar pantai.

Saleh, seorang warga Pancur, menuturkan, warga terpaksa dilakukannya karena tidak ada TPS yang disediakan oleh pemerintah, baik itu Kelurahan, Kecamatan maupun dinas terkait.

“Saya dan warga lain memang suka buang sampah kelaut. Ya tapi mau bagaimana lagi, tempat sampah tidak ada. Jadi, kami terpaksa membuang sampah di laut. Dan terkadang juga dibakar,” ungkap Saleh saat dijumpai BATAMTODAY.COM, Senin (28/11/2016)

Diakui Saleh, perihal membuang sampah kelaut telah berlangsung sejak lama karena merasa tidak punya pilihan lain. Meskipun mengetahui dampak buruk yang akan ditimbulkan dari akibat membuang sampah ke laut tersebut.

"Kebiasaan ini memang dah dari dulunya, jadi bukan masalah baru lagi. Macam mane lah dah terbiasa, Karena tidak ada pilihan lain. Nak dibuang kemana kalau bukan dilaut. Dibakar juga tidak ada tempat khusus." ungkapnya

Sementara itu melihat permasalahan yang terjadi Yusri Mandala, Ketua KNPI Lingga Utara mengutarakan seharusnya pemerintah Kabupaten Lingga melalui BLH untuk dapat melakukan porsi pembenahan yang berimbang dalam menciptakan wilayah yang bersih dan tertata.

Hal itu dikatakannya, karena menilai sejak menjelang piala adipura hingga masa penilain saat ini yang dilakukan tim oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kota Dabo, Kecamatan Singkep terus dilakukan pembenahan.

Dengan melakukan pembenahan fisik disejumlah tempat seperti mulai dari pemukiman, jalan, pasar, sekolah, perkantoran, pertokoan, rumah sakit/puskesmas, perairan terbuka, terminal, pelabuhan, bandara, taman kota, pantai wisata, TPA, bank sampah, pemilihan sampah serta pengolahan sampah terus dilakukan.

Namun ungkap Yusri hal ini berbanding terbalik dengan Kelurahan Pancur, Kecamatan Lingga Utara. Bahkan, Pancur yang dikenal dengan Hongkong nya Lingga ini terabaikan dan tidak pernah mendapat sentuhan langsung dari instansi terkait.

"BLH jangan hanya fokus di Kelurahan Dabo saja. Memang Dabo masuk nominasi wilayah peserta adipura, tapi Pancur yang selama ini dikenal dengan Hongkong nya Lingga tidak ada perhatian sama sekali. Saya berharap BLH juga harus turun di Pancur ini. Lihat bagaimana kondisi di Pancur, terutama masalah Lingkungan yang tak tertata akibatnya, laut jadi tong sampah," ungkapnya kepada BATAMTODAY.COM, Senin (28/11/2016)

Sebagaimana diketahui, Pancur yang berada di Utara Pulau Lingga merupakan satu-satunya wilayah pertokoan yang berada di atas laut yang ada di Kabupaten Lingga. Bahkan, Pancur juga dikenal dengan wisata belanjanya. Namun sayang, laut yang berada tepat di depan toko tersebut menjadi tempat pembuangan sampah bagi pemilik toko.

"Selama ini BLH tidak ada perhatian sedikitpun tentang lingkungan di kelurahan pancur. Kami berharap dinas pariwisata juga ikut serta karna Pancur adalah salah satu tempat wisata belanja. Kami KNPI sesuai dengan visi gerakan peduli pariwisata juga akan turut andil nantinya," imbuhnya.

Editor: Dardani