Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Peggy Whitson, Astronaut Perempuan Tertua NASA Kembali Melawat Antariksa
Oleh : Redaksi
Jum'at | 25-11-2016 | 12:38 WIB
Astonaut1.jpg Honda-Batam

Peggy Whitson, Astronaut Perempuan Tertua NASA. (Foto: REUTERS/Shamil Zhumatov)

BATAMTODAY.COM, Batam - Tim misi Expedition 50/51 yang telah diluncurkan ke Stasiun Luar Angkasa (International Space Station/ISS) pada Jumat lalu (18/11) dari Baikonur, Kazakhstan terasa istimewa lantaran salah satu anggotanya adalah astronaut perempuan veteran NASA.

 

Peggy Whitson adalah astronaut berkebangsaan Amerika Serikat yang dinyatakan sebagai perempuan tertua yang masih menjelajah luar angkasa.

Perempuan kelahiran Iowa 56 tahun silam ini adalah seorang peneliti bidang biokimia. Sejak bergabungnya di badan antariksa AS pada 2002, Expedition 50/51 ini mencatatkan rekor baru yang berhasil ia capai dalam hal durasi.

Sebelum memutuskan ikut serta dalam Expedition 50/51, Whitson memang sudah memegang rekor waktu terlama bagi astronaut perempuan yang menetap di luar angkasa, yakni 377 hari.

Nah, Expedition 50/51 sendiri memiliki durasi selama enam bulan. Jadi jika dikalkulasikan, total durasi yang berhasil dicapai Whitson hingga nanti ia mendarat kembali ke Bumi kira-kira 534 hari, 2 jam, dan 48 menit.

New York Post mewartakan, rekor tersebut bahkan mengalahkan astronaut Jeff Williams yang tercatat menghabiskan waktu 520 hari di antariksa.

Whitson pun bakal merayakan ulang tahunnya yang ke-57 pada 9 Februari ini saat ia masih mengorbit di dalam laboratorium mikrogravitasi.

Whitson mengaku, ia memang tertarik bergabung ke dalam Expedition 50/51 karena menganggap dirinya sudah berpengalaman.

"Betul sekali, saya memang sudah tua," ujarnya dalam wawancara dengan NASA.

Usianya yang sudah matang ditambah pengalaman mengorbit sejak lama diyakininya menjadi modal berharga untuk bisa bergabung kembali.

Expedition 50/51 beranggotakan Whitson, Oleg Novitskiy dari Roscosmos Rusia, dan Thomas Pesquet dari European Space Agency (ESA). Mereka meluncur dari tanah Kazakhstan dengan pesawat awak Soyuz milik Rusia.

Whitson pun akan menjadi komandan Expedition 50/51 selama misi ini berlangsung hingga bulan Mei 2017 mendatang.

Tim ini akan melakukan sejumlah tugas dan eksperimen ilmiah seperti mengurut DNA dan studi biologi lainnya.

"Jika berbicara tujuan NASA sebelum saya meninggal, kita semua perlu hidup di Mars. Mungkin umur saya tidak akan panjang, jadi tim NASA sebaiknya mewujudkannya!" seru Whitson.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha