Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pancasila Itu Indah Jika Diterapkan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Oleh : Irawan
Minggu | 13-11-2016 | 14:00 WIB
ketua-mpr1.jpg Honda-Batam

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan, Pancasila sebagai dasar ideologi, sangat indah jika diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Pancasila itu kalau direnungkan, indah sekali. Kalau Pancasila kita ikuti, Indonesia jadi negara hebat. Tidak usah ikut-ikutan yang lain, Pancasila saja," katanya dalam Pra Temu BEMNUS IX di Universitas Trisakti, Jakarta, Minggu (13/11/2016).

Dalam kegiatan bertema "Peran Mahasiswa Dalam Mengawal Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia" itu, Zulkifli menjelaskan, Pancasila sila pertama bermakna bahwa setiap perilaku manusia harus beriman dan disinari cahaya ilahi.

"Kalau sila pertama diikuti, tidak akan ada orang korupsi. Pancasila adalah nilai-nilai luhur yang harus menjadi perilaku kita karena merupakan dasar ideologi," kata Ketua MPR.

Jika sila pertama sudah diikuti, lanjut dia, maka pada sila kedua, akan lahir sikap yang memanusiakan manusia dengan adil dan beradab.

Sementara sila ketiga, mengatur tentang perilaku dan etika manusia yang harus menyejukkan dan mendamaikan.

"Selanjutnya, dalam setiap perbedaan, kita sudah sepakat tidak boleh main hakim sendiri dan harus musyawarah mufakat. Yang kelima, kita adalah makhluk sosial, bukan individu yang berdiri sendiri," katanya.

Ketua MPR RI menambahkan, bahwa demokrasi yang dijalankan di Indonesia semakin matang dan keberhasilannya diakui oleh dunia internasional.

"Banyak capaian 19 tahun reformasi Indonesia. Dunia mengakui kita berhasil melakukan demokrasi. Dunia juga mengakui walaupun di Indonesia mayoritas Muslim, demokrasinya semakin hari semakin matang," katanya.

Zulkifli mencontohkan, pada Pilkada 2016 lalu, terlaksana 260 pemilihan kepala daerah yang berlangsung dengan baik dan tidak ada konflik yang terjadi.

"Di Kalimantan Tengah, gubernurnya beragama Kristen padahal mayoritas penduduknya Islam, tidak ada masalah, tidak ada demo tidak ada ribut. Tidak ada satu pun orang tersakiti dan tak ada rumah yang dibakar," katanya.

Di Nusa Tenggara Timur juga begitu, lanjutnya, Ketua DPRD yang menjabat beragama Islam dengan mayoritas penduduk Kristen dan tidak terjadi persoalan.

"Itu namanya Pancasilais. Jadi reformasi kita tidak hanya terjadi hal negatif tetapi juga banyak capaian-capaian yang kita torehkan," kata Zulkifli.

Editor: Surya