Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Presiden Minta Aksi Unjuk Rasa 25 November tak ada lagi
Oleh : Redaksi
Minggu | 13-11-2016 | 09:00 WIB
jokowinatuna.jpg Honda-Batam

Presiden Joko Widodo

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap tidak ada lagi demonstrasi pada 25 November terkait kasus dugaan penistaan agama. Menurutnya, demonstrasi cenderung menghabiskan energi.

"Kita harapkan sudah tidak ada demo lagi," kata Presiden Jokowi di Econvention, Ancol di Jakarta, Sabtu (12/11/2016).

Menurut Jokowi, demonstrasi yang terjadi pada 4 November 2016 dihadiri oleh ribuan masyarakat dengan didasari niat baik dan kesungguhan. Selain itu, Presiden juga mengakui bahwa penyampaian pendapat dan aspirasi melalui aksi turun ke jalan juga dibenarkan oleh undang-undang.

Namun Jokowi menekankan, hal itu tetap harus dilakukan dengan mengikuti kerangka aturan yang berlaku dan bukan berarti diperkenankan untuk berbuat anarkistis.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun membantah kehadirannya ke forum-forum keagamaan termasuk pertemuan dengan para ulama, habaib, dan kyai yang dilakukannya dalam beberapa waktu terakhir merupakan upaya untuk meredam rencana demonstrasi susulan pada 25 November 2016.

Jokowi kembali menyebutkan kepada ribuan masyarakat yang hadir dalam silaturahmi nasional di Ancol, Jakarta itu, untuk tidak akan mengintervensi proses hukum persoalan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Saya sampaikan masalah yang berkaitan dengan Jakarta, sejak awal saya sampaikan saya tidak mau intervensi masalah hukum, serahkan saja pada hukum," ucapnya.

Jokowi melanjutkan, sebelum demonstrasi 4 November 2016, sejatinya proses hukum atas kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI non-aktif Basuki Tjahaja Purnama juga sudah berlangsung.

Segala sesuatu, Jokowi mengatakan, termasuk proses hukum yang berjalan, hal itu membutuhkan waktu. Bahkan saksi-saksi sudah dimintai keterangan dan diperiksa.

"Kok pada enggak sabaran. Jadi mari kita tunggu hasil proses hukum itu seperti apa. Aparat hukum juga agar tidak ditekan dan dipaksa untuk memproses atau bahkan menangkap Ahok," tutup Jokowi.

Editor: Surya