Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

AJI Dorong Pembentukan Dewan Rating Industri Penyiaran
Oleh : Redaksi
Sabtu | 12-11-2016 | 12:15 WIB
logo-aji-indonesia1.jpg Honda-Batam

Asosiasi Jurnalistik Independen.

BATAMTODAY.COM, Batam - Aliansi Jurnalistik Independen mendorong dibentuknya dewan rating untuk mengawasi dan mengaudit perusahaan rating industri penyiaran. Saat ini baru ada satu perusahaan penyelenggara rating, yakni Nielsen yang menjadi penyedia data rating siaran media elektronik.

 

Anggota AJI Jakarta, Erianto, mengatakan rating bukan hanya sekedar data riset, tetapi punya nilai ekonomi. Program yang ratingnya tinggi, bakal berbanding lurus dengan pendapatan melaui iklan.

"Rating merupakan mata uang pelaku penyiaran," kata Erianto dalam diskusi “Dewan Rating: Solusi Akuntabilitas Industri Penyiaran?” di Fakultas Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia, Jumat, 11 November 2016.

Selama ini di Indonesia, Nielsen menjadi pemain tunggal dalam bisnis rating siaran televisi, dan media lainnya. Sehingga lembaga rating dibutuhkan berbagai klien.

"Untuk itu perlu ada yang mengawasi data rating dengan membentuk Dewan Rating untuk mengaudit dan memberikan standar untuk penyelenggara rating," kata dia.

Selama ini, rating dituding berkontribusi terhadap kualitas isi siaran televisi yang belum memuaskan.

Padahal, jika melihat dari pengambilan sampel, data rating yang bersifat kuantitatif tidak bisa dikatakan mewakili selera masyarakat Indonesia secara umum. Ini karena sebarannya tidak merata dan terpusat di Jakarta.

Data rating yang ada, menurut Erianto, cenderung mengambil sampel di 11 kota, sementara acara televisi ditonton oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. "Mana bisa 11 kota tesebut mempresentasikan selera masyarakat di 514 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia," kata dia.

Sumber: Tempo.co
Editor: Yudha