Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Komentar Trump yang Mendorong Komunitas Muslim AS Semangat Nyoblos
Oleh : Redaksi
Selasa | 08-11-2016 | 09:14 WIB
trumbyreuters.jpg Honda-Batam

Donald Trump, kandidat Presiden AS yang dinilai anti Islam. (Foto: Reuters)

 

BATAMTODAY.COM, Washington DC - Komentar "anti-Muslim" yang disampaikan Donald Trump tidak hanya dikecam oleh komunitas Muslim tapi juga umat Kristen di Amerika Serikat, kata wartawan BBC Zuhura Yunus.

 

Ketika BBC berkunjung ke negara bagian Michigan, terasa kekesalan warga Muslim dan Kristen atas pernyataan Trump tersebut.

"Sesudah Trump mengeluarkan pernyataan tersebut, banyak yang menghina atau melecehkan perempuan-perempuan Muslim yang berjilbab," kata Sheikh Mamoudu Ceesay, imam di masjid di Davison.

Masjid ini juga menjadi pusat kegiatan Muslim AS yang berasal dari Afrika. Bagi warga Muslim, pernyataan Trump yang menentang imigran dan menyerukan pelarangan masuknya warga Muslim ke AS, telah memicu Islamophobia.

Ceesay yang berasal dari Gambia mengatakan ancaman terhadap warga Muslim membuat beberapa masjid mengetatkan pengamanan.

"Ia (Trump) membuat kami merasa tidak aman. Ia mengeluarkan banyak pernyataan (yang membahayakan kami)," tambah Ceesay.

"Ada banyak laki-laki dan perempuan Muslim di dinas militer Amerika. Mereka mempertahankan negara ini kami melakukan hal yang sama (dengan warga lain). Ketika kami melakukan hal-hal yang baik, tak ada yang membicarakannya," kata Ceesay.

Dari sisi persentase, jumlah warga Muslim tak begitu besar, namun suara mereka makin penting.

Michigan memilliki salah satu komunitas Muslim terbesar di Amerika dengan jumlahnya terus bertambah dari tahun ke tahun.
Berbagai pernyataan saat kampanye mendorong komunitas Muslim untuk menggunakan hak suara. Berbagai jajak pendapat menunjukkan 86% komunitas Muslim AS akan mencoblos di hari pemungutan suara.

Ketika Trump berkampanye di Detroit beberapa waktu lalu, ia dicemooh saat hadir di gereja Amerika Afrika. Secara umum, sentimen anti-Trump terasa di berbagai gereja di Amerika, termasuk di salah satu gereja Adven di Detroit.

"Komentar Trump tak hanya menghina Muslim. Yang terhina adalah komunitas Muslim, Kristen, dan banyak orang lainnya," kata Pastor Christopher Mwashinga.

Ia merasa pernyataan Trump bisa membahayaan kebebasan beragama dan merupakan preseden yang berbahaya. "Jika ada calon yang menjadikan satu agama sebagai sasaran, ia bisa menjadikan agama lain, juga sebagai sasaran. Ini soal prinsip. Mestinya ia tak boleh melakukannya," kata Pastor Mwashinga.

Ada sebagian kecil komunitas Muslim yang mendukung Trump, namun sebagian besar mengecam pebisnis New York tersebut.

Banyak yang meyakini berbagai pernyataan Trump tentang Islam dan imigrasi berdampak buruk terhadap Trump .

Sumber: BBC Indonesia
Editor: Dardani