Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

LIPI Minta Presiden Perjelas Tuduhan Aktor Politik Tunggangi Aksi Damai
Oleh : Irawan
Minggu | 06-11-2016 | 15:10 WIB
siti_zuhro.jpg Honda-Batam

Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI Siti Zuhro

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI, Siti Zuhro mengatakan, pernyataan Presiden Jokowi tentang adanya aktor politik yang menunggangi unjuk rasa damai "Aksi Bela Islam", Jumat (4/11/2016) lalu, perlu dijelaskan.

Hal ini agar tidak menimbulkan saling curiga atau sikap sakwasangka yang berujung pada rasa saling tuding.

"Iklim politik yang panas harus dibuat cooling down, bukannya malah makin memanaskan," kata Siti dalam rillisnya kepada wartawan, Minggu (6/11/2016).

Bila memang ada aktor politik yang menunggangi, kata Siti seberapa besar perannya dalam menggerakkan ummat Islam untuk menuntut keadilan. Bukankah protes damai yang melibatkan umat Islam lebih didorong oleh tekad mereka agar penista agama yang sudah dilakukan Ahok, diproses secara hukum.

"Umat Islam hanya ingin ada penegakan hukum dan keadilan," ujarnya seraya menambahkan, kalau pun ungkapan Jokowi benar tentang adanya aktor politik yang menunggangi, pertanyaannya seberapa signifikan itu mengotori jihad ummat Islam.

Hal ini, menurut Siti yang perlu dikemukakan secara gamblang dan menunjuk fakta emipiris agar tidak menimbulkan rumor politik atau fitnah baru dalam kehidupan kenegaraan saat ini.

"Bila tidak, ungkapan tersebut akan merugikan ummat Islam dan (aktor) politisi. Karena sejak awal kecurigaan terhadap kekuatan politik dan atau politisasi demo ummat sudah ditampakkan," katanya lagi.

Masalahnya, tambah Siti lagi, politisasi isu-isu cenderung marak, dan bahkan nyaris tak ada satu pun isu yang tidak dijadikan komuditi politik. Karena itu, talenta dan kapasitas pemimpin nasional dituntut handal dalam merespon aspirasi rakyat.

"Pemimpin juga perlu jernih dan tangkas dalam memilah dan merespon aspirasi rakyat. Untuk ummat Islam tak sepatutnya curiga karena tak akan ada asap kalau tidak ada api," pungkasnya.

Diketahui, perwakilan unjuk rasa damai yang diikuti massa sangat besar pada Jumat (4/11/2016) lalu, tidak berhasil bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Meskipun mereka sangat berharap bisa bertemu dan berbicara langsung dengan, tapi harapan itu tidak terkabul.

Editor: Surya