Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Investor Cemas Demo Anti Ahok, IHSG dan Rupiah Tergelincir
Oleh : Redaksi
Jum'at | 04-11-2016 | 12:42 WIB
IHSG1.jpg Honda-Batam

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah terpantau bergerak melemah sejak awal perdagangan pada hari ini, Jumat (4/11/2016). (Foto: Ilustrasi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah terpantau bergerak melemah sejak awal perdagangan pada hari ini, Jumat (4/11/2016) karena diterpa sentimen negatif dari dalam negeri terkait aksi demonstrasi.

Berdasarkan data perdagangan RTI Infokom, IHSG tercatat melemah sejak perdagangan dibuka. Indeks dibuka di level 5.310, melemah 0,35 persen dari penutupan perdagangan kemarin di angka 5.329. Sementara, hingga jeda sesi I, IHSG telah melemah 0,41 persen ke level 5.307.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, aksi demo sebenarnya tidak akan mengubah kondisi fundamental perusahaan yang melantai di bursa saham. Menurutnya, kondisi fundamental pada kinerja kuartal III 2016 yang cenderung di bawah ekspektasi, membuat pemodal enggan untuk melakukan posisi beli.

“Pemodal malah memanfaatkan beberapa berita negatif sebagai alasan untuk melakukan aksi profit taking,” ujarnya dalam riset harian.

Satrio menambahkan, dengan tidak adanya perubahan fundamental dari perseroan ini, posisi akumulasi dengan strategi beli saat harga saham melemah (buy on weakness) tetap kami sarankan, apabila harga saham kemudian dianggap terkoreksi terlalu dalam.

“Dengan posisi IHSG yang masih berada dalam tren turun, pemodal sebaiknya tetap dalam posisi trading,” jelasnya.

Sementara, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga terpantau melemah sejak awal perdagangan. Rupiah dibuka melemah 0,09 persen ke level Rp13.088 per dolar AS, dari penutupan kemarin di angka Rp13.075. Adapun hingga pukul 12.00 WIB, rupiah telah melemah hingga 0,15 persen ke Rp13.094 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta mengatakan, rupiah tertekan isu domestik, sedangkan pelemahan dolar AS di pasar global tertahan pesimisme pelaku pasar. Rupiah melemah pada perdagangan Kamis bahkan di saat dolar melemah terhadap mayoritas kurs di Asia.

“Faktor domestik yang semakin negatif, termasuk kekhawatiran demonstrasi yang bisa berujung kerusuhan di Jakarta hari ini, menjadi penyebab utama tertekannya rupiah,” jelasnya dalam riset.

Namun, lanjutnya, indeks dolar yang melemah seharusnya bisa memberikan topangan terhadap rupiah pada hari ini walaupun kekhawatiran terhadap hasil pemilu AS bisa mengembalikan ketidakpastian dalam waktu singkat. Sementara, fokus domestik juga akan tertuju pada indeks kepercayaan konsumen yang rilis hari ini, dan diperkirakan memburuk.

“Cadangan devisa serta pertumbuhan ekonomi menjadi yang berikutnya ditunggu, dijadwalkan diumumkan awal minggu depan. Rupiah diperkirakan masih diliputi sentimen pelemahan pada perdagangan hari ini,” kata Rangga.

Seperti diketahui, sejumlah organisasi masyarakat dari berbagai kalangan berniat melakukan aksi demonstrasi pada hari ini. Aksi yang akan berpusat di Istana Negara itu menuntut agar calon Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama atau yang kerap disapa Ahok diproses hukum karena dinilai melakukan penistaan agama.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha