Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Permen hingga Hujan Iringi Demo di Jakarta Besok
Oleh : Redaksi
Kamis | 03-11-2016 | 12:10 WIB
Demo-Anti-Ahok1.jpg Honda-Batam

Kelompok lintas organisasi Gerakan Nasional Penjaga Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPFMUI) akan menggelar demonstrasi esok, Jumat (4/11/2016) di Jakarta. (Foto: Tempo.co)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kelompok lintas organisasi yang menamakan diri Gerakan Nasional Penjaga Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPFMUI) akan menggelar demonstrasi esok, Jumat (4/11/2016).

Aksi unjuk rasa massa Islam itu bertujuan agar aparat penegak hukum menghukum calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama karena diduga melakukan penistaan agama terkait dengan pengutipan salah satu ayat Al-Maidah.

Rencananya ada sekitar ribuan orang yang akan long march dari Masjid Istiqlal kemudian menuju Balai Kota dan Merdeka Barat lewat Patung Kuda dan selanjutnya Istana Presiden.

Pihak kepolisian bersama TNI pun telah menyiagakan 18.000 personel keamanan untuk mengawal demo itu. Diantara belasan ribu pengawal itu, terdapat ratusan aparat yang bertugas "menyejukan" para pedemo agar mampu mengontrol emosi dan mencegah kerusuhan.

Polda Metro Jaya mengerahkan 300 personel polisi wanita berhijab yang akan berada di garda terdepan dan negosiator. Kehadiran mereka bertujuan untuk mereduksi kemungkinan tingginya emosi dan amarah demonstran.

Bahkan, polwan tersebut dilengkapi dengan permen dan minuman untuk dibagikan ke para pedemo.

"Namanya juga negosiator, kita kedepankan persuasif, dialog, mereka (polwan) yang dialog," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono.

Kehadiran polwan tersebut ditemani oleh 500 personel Brigade Mobil yang akan mengenakan sorban dan peci berwarna putih. Mereka merupakan pasukan gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat.

Tugas mereka untuk mengawal jalannya demonstrasi. Jika aksi mulai anarki, mereka juga akan melafalkan nama-nama dan sifat baik Allah saat demo berlangsung.

"Kalau massa mulai anarki, kami bacakan asmaul-husna," tutur Awi.

Selain itu, ternyata cuaca di kawasan Istana Kepresidenan dan sekitarnya diperkirakan akan hujan besok saat unjuk rasa berlangsung.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan pada Jumat pagi cuaca berawan dan berpotensi hujan ringan, begitu juga siang dan sore masih berawan serta potensi hujan ringan hingga sedang.

"Cuaca serupa juga masih berlanjut hingga malam hari dengan potensi hujan ringan namun dini hari pada umumnya berawan," ujar Humas BMKG Hary T Djatmiko seperti dilansir dari Antara.

BMKG mencatat suhu udara mencapai 23 hingga 33 derajat Celcius dengan kelembaban antara 70-96 persen dan angin bertiup dari Selatan - Barat dengan kecepatan 05 - 25 km/jam.

Rencana polisi dan prediksi hujan yang diharap mampu menciptakan kesejukan para demonstran berbanding terbalik dengan aksi politik yang ditunjukan elit Indonesia.

Beberapa hari jelang demo, kondisi politik Indonesia memanas. Masyarakat disuguhkan aksi politik tingkat tinggi yang dilakukan Presiden Joko Widodo dan pembantunya.

Jokowi melakukan kunjungan ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk membicarakan demo itu. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menduga ada simpatisan kelompok militan ISIS yang menyusup dalam demo.

Bahkan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut ada pihak yang berambisi jadi presiden yang terlibat dalam aksi itu.

Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pun tidak tinggal diam. SBY mengatakan, tudingan kepada tokoh negara atau partai politik tertentu sebagai dalang di balik unjuk rasa itu merupakan fitnah.

Ada langkah yang terkesan meminta bantuan, hingga membela diri. Semuanya menggunakan bahasa siratan politik.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha