Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mubazir, Sayur Laksa 600 Kg Pemecah Rekor Malaysia Dibuang Percuma
Oleh : Redaksi
Selasa | 01-11-2016 | 15:50 WIB
mangkuklaksa.png Honda-Batam

Mangkuk raksasa berisi laksa setara 1.500 mangkuk biasa, yang memecahkan rekor, namun kemudian dibuang percuma. (Foto: Chefwan58)

 

BATAMTODAY.COM, Kuala Lumpur - Sebuah pusat belanja Malaysia meminta maaf telah membuang 600kg laksa yang dimasak untuk memecahkan rekor nasional makanan jalanan.

 

Para pengguna media mengecam keputusan untuk membuang sup khas Malaysia yang setara dengan 1.500 mangkuk itu.

Plaza Merdeka di Kuching beralasan, langkah mereka didasarkan pada pertimbangan keamanan. Namun mereka mengakui bahwa pemborosan itu "sangat disesalkan dan tidak berdasar pertimbangan matang."

Masakan pemecah rekor itu disiapkan oleh 15 juru masak dan membutuhkan waktu 18 jam untuk menyiapkannya.

Cheah Kheng Mun, manajer pusat belanja itu mengatakan kepada wartawan bahwa mereka tak bisa begitu saja "membagi-bagikan" laksa itu karena mereka diminta untuk menjaga kuah laksa itu pada suhu tertentu.

Menurutnya, mangkuk raksasa laksa itu sudah mulai menimbulkan bau. Namun akun Facebook mereka kemudian dibanjiri pernyataan kemarahan.

Antara lain Justin Lim, yang menulis: "Kepada penyelenggara yang membuang begitu saja beratus kilo daging, udang, sayur dan telur, sila mengugel "kelaparan" dan sesudahnya silakan hidup dalam rasa malu sepanjang sisa hidup Anda."

Shar Izat Kasumajaya menulis: "Yang dipikirkan penyelenggara adalah sekedar memecahkan rekor. Padahal ada ratusan ribu orang hidup di bawah garis kemiskinan. Membuang begitu saja sekitar 1.500 mangkuk makanan adalah salah. Memalukan. Itu sebuah tindakan salah."

Pusat perbelanjaan itu kemudian menyampaikan permintaan maaf. "Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat yang menekankan masalah disia-siakannya makanan. Kami tak mencoba mencari dalih untuk soal ini. Kami meminta maaf untuk pertimbangan kami yang keliru itu," tulis mereka.

Sumber: BBC Indonesia
Editor: Dardani