Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Harga Cabai Terus Melejit, Pemerintah Malah Salahkan Hujan
Oleh : Redaksi
Sabtu | 29-10-2016 | 12:40 WIB
pedagang-cabai-sagulung1.jpg Honda-Batam

Harga Cabe di sejumlah Daerah termasuk Provinsi Kepri terus Melejit. (Foto: dok www.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyikapi kenaikan harga cabai di sejumlah daerah termasuk di Kepri dengan menuding curah hujan sebagai biang keladinya.

Oke Nurwan, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag menuturkan, curah hujan yang tinggi belakangan ini membuat petani yang enggan memanen cabai karena takut busuk. Alhasil, pasokan cabai ke pasar berkurang dan memicu kenaikan harga.

"Bukannya tidak ada stoknya, stok itu ada banyak, cuma petani tidak berani memanen karena cuaca. Kalau dipanen malah busuk. Jadi dibiarkan saja cabai itu di pohon supaya tidak busuk," tutur Oke di kantornya, Jumat (28/10/2016).

Menurutnya, selain intensitas curah hujan yang tinggi, melonjaknya harga cabai juga dipengaruhi oleh erupsi gunung di sejumlah daerah sehingga menghambat distribusi.

"Di daerah yang harganya tinggi terutama  di daerah Aceh dan Sumatera Utara, pasokan turun selain karena cuaca juga ada erupsi Gunung Sinabung," tuturnya.

Saat ini, kata Oke, Kemendag tengah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk mengatasi kendala pasok dari sentra produksi cabai merah ke daerah lain.

"Sekarang seperti tidak ada stoknya, padahal ada. Jadi sampai saat ini kami menahan tidak untuk melakukan tranportasi. Kami coba menunggu waktu pemetikan, baru kemudian metransportasikannya," ujarnya.

Berdasarkan data Kemendag, rata-rata harga cabai nasional pada hari ini berkisar Rp47.893 per kilogram (kg), naik dari posisinya kemarin Rp47.599 per kg. Bahkan di beberapa daerah, harganya telah menembus Rp60 ribu per kg, antara lain di Jakarta (Rp61.818 per kg), Banda Aceh (Rp72.000 per kg), dan Bandung (Rp79.000 per kg).

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha