Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rakyat Puas, Jokowi Wujudkan Pemerataan Pembangunan
Oleh : Irawan
Senin | 24-10-2016 | 09:38 WIB
rilis-rakyat-puas1.jpg Honda-Batam

Lembaga Survei SaifulMujani Research and Consulting (SMRC) menyebut tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus menguat. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Sangat wajar bila muncul trend kepuasan atas kinerja Pemerintahan Jokowi-JK, seperti hasil survei Saiful Mujani Reseacrh and Consulting (SMRC). Sebab banyak prestasi yang memang ditunjukkan pemerintahan. Misalnya, soal hukum, dahulu biasa terjadi gejolak antara KPK dan Kepolisian RI. Sekarang, bukan hanya tak ada, malah KPK dan Kepolisian kerap berkoordinasi baik dalam menuntaskan masalah hukum.

"Kita setuju semua kasus dituntaskan. BLBI, Century, Hambalang dituntaskan. Makin cepat dituntaskan, malah makin bagus. Kalau bisa tahun ini tuntas semua, malah makin bagus," kata Politikus PDIP, Maruarar Sirait, dalam rilisnya menanggapi hasil survei SMRC di Jakarta, Minggu (23/10/2016).

Begitupun soal pemerataan pembangunan, Ara menjelaskan bahwa sejak 12 tahun di DPR RI, baru di era Jokowi ada Dana Desa yang angkanya sangat besar. Dirinya juga sudah mepertanyakan hal itu kepada para kepala desa yang ditemuinya saat reses di dapilnya di Jawa Barat. Semua mengakui perhatian sang presiden untuk pemerataan pembangunan.

"Malah bagus lagi. Karena Dana Desa Besar, sekarang warga desa pun terlibat langsung mengawasi pelaksanaan Dana Desa. Rakyat melalui musyawarah desa juga terlibat. Itu semua demi menjaga pemerataan pembangunan ini," tukas Ara.

Satu contoh lainnya adalah program tax amnesty (pengampunan pajak). Kata Ara, sebenarnya wacana tax amnesty sudah lama bergulir.‎ Namun hanya Pemerintahan Jokowi-JK yang berani melaksanakannya dan berhasil. "Pemerintahan yang lain, tak berani melaksanakan ini. Karena jelas kebijakan ini pro kontranya ada. Dan tak mungkin kebijakan yang pro kontra tinggi bisa berhasil kalau pemerintahnya tak dipercayai rakyat," kata Maruarar Sirait‎.

Dua tahun kepemimpinan Jokowi-JK, perbaikan telah dirasakan warga baik pada kondisi ekonomi rumah tangga maupun pada kondisi ekonomi sosial. "Sebanyak 45 persen warga merasa kondisi ekonomi rumah tangganya sekarang lebih baik atau jauh lebih baik dibanding tahun lalu," ujar Direktur Program SMRC Sirojuddin Abbas‎.

Sementara publik yang merasa kondisi ekonomi rumah tangganya lebih buruk sebesar 23 persen dan yang merasa tidak ada perubahan sebesar 31 persen. Sementara itu mayoritas masyarakat atau sebesar 65 persen merasa optimis rumah tangganya setahun ke depan akan ‎lebih baik jika dibanding sekarang.

Sekitar 40 persen warga, sambungnya, merasa kondisi ekonomi nasional sekarang lebih baik atau jauh lebih baik dibanding tahun lalu, yang merasa lebih buruk atau jauh lebih buruk 20 persen dan yang merasa tidak ada perubahan ‎32 persen. "Mayoritas warga (56 persen) optimis bahwa kondisi ekonomi nasional setahun ke depan akan lebih baik atau jauh lebih bai‎k dari sekarang," pungkasnya.

Jumlah reponden survei ini sebesar 1.220 dengan responden yang dapat diwawancara secara valid sebesar 1.035 atau 84,8 persen. Responden terpilih diwawancarai melalui tatap muka oleh pewawancara yang terlatih. Metode yang digunakan multistage random sampling dengan margin of error sebesar plus minus 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara lapangan dilakukan pada 13 hingga 17 Oktober 2016.

Editor: Dardani