Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ternyata Makanan Lebih Terasa Lezat Jika Dimasak Sendiri
Oleh : Redaksi
Rabu | 19-10-2016 | 12:34 WIB
Memasak.jpg Honda-Batam

Ilustrasi Memasak. (Foto: net)

BATAMTODAY.COM, Batam - Bagi sebagian orang memasak bukanlah hal yang mudah. Di samping harus mempersiapkan alat dan bahan, Anda juga harus tahu takaran yang pas agar bisa menghasilkan rasa yang lezat.

Namun, usai Anda menghidangkan sebuah sajian, pastinya Anda akan merasa sangat puas. Terlebih jika makanan tersebut merupakan hasil bahan eksperimen Anda.

Hal itu pun dibutikan dalam sebuah percobaan ilmiah. Mengutip dari WSJ.com, terdapat sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa orang-orang akan jauh lebih menyukai makanan sehat buatannya sendiri ketimbang resep siap pakai yang mereka terima. Para peneliti itu menyebut temuan mereka sebagai "IKEA effect".

"Ketika seseorang mempersiapkan sesuatu, misalnya mereka membangun lemari, mereka akan lebih menyukai lemari itu," ujar Simon Dohle dari University of Cologne.

Namun, Dohle dan dua rekannya, Sina Rall dan Michael Siegrist, menyatakan, rasa suka pada makanan hasil buatan sendiri tersebut akan hilang jika makanan yang dipersiapkan adalah makanan tak sehat.

Hasil temuan itu mereka dapatkan setelah meneliti 120 perempuan, yang kebanyakan adalah murid asal Jerman. Peneliti mengumpulkan ratusan perempuan itu untuk merasakan dua hidangan berbeda.

Setengah dari partisipan mencicipi minuman rendah kalori yang terbuat dari raspberry, susu, dan gula. Beberapa di antara mereka membuatnya sendiri, namun sisanya mencicipi minuman yang sudah dibuat oleh para peneliti sebelumnya.

Perempuan yang membuat minumannya sendiri mengaku sangat menyukai minuman tersebut. Mereka juga merasa bahwa minumannya tersebut jauh lebih sehat dan rendah kalori. Efek itu dirasakan terutama oleh perempuan yang tengah menjalani diet.

"Psikolog menjelaskan hal ini sebagai "justification effort" karena partisipan melakukan segala usaha untuk membuat sebuah minuman," papar Dohle.

Sebaliknya, setengah dari partisipan lain berkesempatan mencicipi minuman dan makanan tinggi kalori, seperti milkshake chocolate ice cream dan milk and cream. Sama seperti partisipan lain, mereka bisa mengolahnya sendiri atau mencicipi yang sudah tersedia.

Mereka yang membuat minumannya sendiri mengaku tak puas dengan buatannya. Sedangkan mereka yang meminum minuman yang sudah tersedia, jauh merasa lebih puas.

Para peneliti mengatakan, hal itu terjadi lantaran para partisipan itu tahu bahwa bahan-bahan yang digunakan sangat tidak sehat. Untuk itu, para peneliti pun menyarankan agar negara-negara dengan tingkat obesitas tinggi untuk memasak makanannya sendiri di rumah.

"Jika Anda mempersiapkan segala sesuatu (sendiri), Anda akan lebih memerhatikan bahan-bahan yang Anda masukkan ke dalam sebuah masakan Anda. Mempersiapkan makanan bisa menjadi salah satu cara untuk memulai kebiasaan pola makan sehat," kata Dohle.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha