Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jalin Ikatan Sejarah, PSM Kota Tinggi Negri Johor Silaturahmi ke Lingga
Oleh : CR7
Jum'at | 14-10-2016 | 17:51 WIB
johor-kunjungi-Lingga.gif Honda-Batam

TN. HJ. Mohd Noor Azam, Pimpinan Daerah Kota Tinggi Negri Johor (Foto: CR7)

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Dalam rangka menjalin sekaligus memperkukuhkan kembali ikatan tali sejarah antara kerajaan Johor dan Lingga, Persatuan Sejarah Malaysia (PSM), Kota Tinggi negeri Johor, Malaysia yang tergabung dalam Jalinan Muafakat kota Tinggi-Daik Lingga melakukan kunjungan silaturahmi ke Kabupaten Lingga pada Jumat (14/10/2016).

Pantauan di lapangan, rombongan dari PSM Kota Tinggi tersebut tiba di Lingga sekitar pukul 13.00 WIB di Pelabuhan Sei-Tenam dan disambut oleh Ketua LAM Lingga, H Datok Ruslan berserta rombongan dari pemerintah Kabupaten Lingga. Selanjutnya rombongan bertolak langsung ke Masjid Jami Sultan Lingga untuk melaksanakan sholat sekaligus ziarah ke makam Sultan Mahmud Riwayat Syah III.

TN. HJ. Mohd Noor Azam yang merupakan Pimpinan daerah Kota Tinggi negeri Johor kepada BATAMTODAY.COM mengatakan, tujuannya datang ke negeri Bunda Tanah Melayu ini tidak lain untuk mempererat  kembali ikatan yang terhubung selama ini.

"Jadi kite dari Johor ni sangat erat hubungannya dengan Lingga. Oleh sebab itu kita datang ke sini ingin mengenal, meninjau, menjalin dan menghayati keindahan Daik Lingga itu seperti apa," ungkapnya.

Dia mengakui, selaku pimpinan daerah Kota Tinggi sekaligus sebagai daerah pelancong sejarah, merasa tidak akan cukup kalau tidak datang ke Lingga dalam memahami asal usul maupun sejarah antara johor dan Lingga yang pernah berkuasa pada eranya dahulu.

"Kalau saya melihat sejarah memang begitu jauh yakni dari tahun 1528 hingga berakhir di Lingga dengan sultan-sultan yang ada sekarang ini," ujarnya.

Sementara itu, TN. HJ. Amad Bahri pakar sejarah Kota Tinggi negeri Johor juga mengatakan hal yang sama. Tujuan utama mereka datang ke Lingga ingin menjalin tali silaturahmi dan meninjau hubungan sejarah, budaya, dan bahasa yang tidak bisa dipisahkan antara kedua tanah berdaulat Melayu tersebut.

"Ya, hingga hari ini hubungan sejarah Johor dan Daik tidak bisa dipisahkan dan sangat erat ikatannya. Karena kira-kira 400 tahun lalu Johor dan Lingga pernah berada dalam sebuah kekuasan Melayu yang kuat di bawah kerajaan Johor-Pahang-Riau-Lingga," ungkapnya.

Selain itu dikatakan TN. HJ. Amad Bahri sambil melihat sejarah, dirinya juga ingin melihat persamaan budaya Melayu yang ada di Lingga ini, baik itu dari bahasanya, tata cara persembahan Melayu dan lainnya.

"Di sini kite selain menjalin mufakat bersama, kite juge ingin melihat persamaan budaye. Karena kite Melayu yang berarti bersaudara. Baik itu tata cara makan kite, persembahan budaya kite, dan kecakapan kite antar sesama," tuturnya.

Hingga berita ini ditulis, rombongan yang berjumlah 33 orang tersebut masih melanjutkan lawatannya ke sekitaran wilayah Daik, kemudian ke perkampungan Melayu dan akan dilanjutkan pada malam hari dengan agenda jalinan mesra Bersama Bupati Lingga, H Alias Wello di gedung Daerah pemerintah Kabupaten Lingga.

Editor: Udin