Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Harga Cabe Merah Kian Melambung, Ibu Rumah Tangga Menjerit
Oleh : Harjo
Kamis | 13-10-2016 | 10:43 WIB
Cabe1.jpg Honda-Batam

Ibu rumah tangga menjerit dengan terus melambungnya harga cabe di pasar. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Masayarakat keluhkan harga cabe yang kian naik, seperti harga cabai merah yang kini mencapai Rp 80 ribu per kilogram. Harga ini tentunya sangat berat bagi masyarakat, terutama di kalangan rumah tangga ekonomi menengah ke bawah.

"Harga cabe merah belum turun-turun, jadi agak mengurangi stok untuk cabai mereh. Bisanya saya beli 0,5 Kg, sekarang hanya bisa beli 1 Ons saja," kata salah seorang warga Kijang, Kecamtan Bintin, Sutiah (53), saat diemui di Pasar Barek Motor Kijang, Rabu (12/10/2016).

Sutiah  menyampaikan dengan harga cabe merah yang selangit tersebut, sangat berharap kepada Pemerintah Daerah (Pemda) agar segera mengambil sikap. Harga yang dirasakan saat ini, tentu sangat memberatkan rumah tangga seperti dirinya.

"Kalau bisa Pemda mampu mengontrol harga bumbu dapur saat ini, karena harga bumbu dapur seperti cabe dan lainnya, saat  ini sangat memberatkan kami masyarakat kecil," harapnya.

Sementara itu, Ratna salah seorang pedagang bumbu dapur di Kijang mengharapkan agar tingginya harga cabe merah saat ini bisa ditekan. Sebab, bukan hanya konsumen saja yang mengeluh, pedagang seperti dirinya juga mengeluh dengan keadaan harga yang tinggi saat ini.

"Biasanya kan hanya Rp 40 ribu lebih, sekarang sudah Rp 80 ribu per kilo. Daya beli masyarakat jadi menurun, kita juga susah menjualnya apalagi barang seperti ini cepat busuk kalau lama dijual," tutur Ratna.

Harga cabe merah sebelumnya masih di kisaran Rp 60 ribu per kilo, namun sudah sepekan lebih harga cabai merah di pasar mengalami kenaikan sekitar 30 persen lebih atau sudah mencapai Rp 80 ribu per kilo. Sementara itu, harga kebutuhan bumbu dapur lainnya seperti cabai rawit, bawang, cabai kering, dan sebagainya masih stabil pada angka sebelumnya.

Ditempat terpisah, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Disperindag Bintan, Setia Kurniawan memastikan tingginya harga cabai merah di beberapa pasar wilayah Bintan bukan dikarenakan adanya distributor yang melakukan penimbunan. Ia menjelaskan, beberapa daerah penghasil yang selama ini menjadi pemasok cabai merah seperti daerah di Jawa dan Sumatera tengah mengalami gagal panen.

"Yang jelas bukan karena ada penimbunan lah, memang petani di Jawa tanamannya banyak gagal panen akibat badai elmino yang melanda daerah tersebut," kata Iwan panggilan akrabnya.

Iwan menambahkan, pihaknya sudah berkordinasi dengan para distributor untuk melakukan inisiatif mendatangkan cabai merah dari luar pulau Jawa, namun sayangnya hingga saat ini belum ada kepastian dari petani didaerah Sumatera untuk memasok cabai merah kedaerah Bintan.

Editor: Yudha