Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

9 Imigran yang Berprofesi Gigolo di Batam Negatif HIV
Oleh : Roland Hasudungan Aritonang
Rabu | 12-10-2016 | 18:55 WIB
Imigran-gigolo-di-Batam.gif Honda-Batam

Rumah Detensi Imigrasi (Rudenin) Tanjungpinang menerima 9 imigran Timur Tengah yang berprofesi menjadi Gigolo di Kota Batam dari Kantor Imigrasi Kelas 1 A Kota Batam (Foto: Roland Hasudungan Aritonang)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sembilan imigran asal Timur Tengah yang berprofesi menjadi gigolo di Kota Batam, telah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh International Organization For Migration (IOM). Hasilnya, mereka dinyatakan negativ dari HIV dan AIDS.

Kabid Penempatan Keamanan Pemulangan dan Deportasi ‎(PKDP) Rudenim Tanjungpinang, Irwanto Suhaili, mengatakan 9 imigran bermasalah yang telah diterima oleh Rumah Detensi Imigrasi (Rudenin) Tanjungpinang dari Kantor Imigrasi Kelas 1 A Kota Batam‎, telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan hasilnya negatif semuanya, tetapi masih dilakukan penyidikan terhadap satu imgran lagi oleh Polresta Barelang Batam.

"Dari hasil pemeriksaan oleh tim IOM tidak ditemukan satu imigran pun yang mengidap penyakit kelamin seperti AIDS dan HIV," ujar Irwanto‎ saat dikonfirmasi, Rabu (12/10/2016).

Irwanto menjelaskan, akan menjamin tidak ada lagi pencari suaka yang keluar dari Rudenim Tanjungpinang dan terkait dengan masalah yang terjadi di Kota Batam menjadi suatu pembelajaran bagi pihaknya maupun seluruh pencari suaka dengan jumlah 450 orang.

Baca: 9 Imigran yang Sempat Jadi Gigolo di Batam Ditempatkan di Rudenim Tanjungpinang

"Kalau untuk imigran yang menjadi gigilo kemarin sudah kita isolasi, mereka memiliki blok sendiri sehingga tidak tercampur dengan yang lainnya, bahkan kalau ada yang melihat pencari suaka yang ‎keluar atau berkeliaran maka laporkan ke saya dan akan saya beri sangsi tegas," katanya

Menurutnya, akibat kasus ini pihaknya lebih dalam lagi melakukan pengawasan. Bahkan, semua pencari suaka di Rudenim tidak bisa keluar lagi dari lingkungan penampungan tersebut. Aktivitas para pencari suaka di Rudenim itupun kini dibatasi.

‎"Ini semua akibat kelakuan mereka. Jadi pokoknya mereka tidak dapat keluar dan saya menjamin sejak mereka di sini tidak bisa lagi keluar," katanya

Dia melanjutkan, proses pemulangan atau deportasi mereka ke negera masing-masing akan dilakukan setelah proses hukum mereka selesai dan untuk sementara mereka diisolasi Rudenim Tanjungpinang untuk proses deportasi.

Sebelumnya, Rudenin Tanjungpinang telah menerima 9 imigran Timur Tengah yang berprofesi menjadi gigolo di Kota Batam dari Kantor  Imigrasi Kelas 1 A Kota Batam, Rabu (28/9/2016) pagi.

‎Kesembilan imigran ini berasal Timur Tengah, yang berasal dari Afganistan ada sebanyak 8 orang dan satu dari Pakistan, sedangkan satu orang lagi yang masih dilakukan penyidikan Polresta Barelang, pihaknya tidak mengetahui.

Pengiriman 9 imigran yang berprofesi menjadi gigolo ini merupakan perintah dari kepala Kantor ‎Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kepri karena Rudenim berfungsi untuk menampung para imigran.

Mengenai kesehatan para gigolo ini, sambung Irwanto, akan dilakukan pengecekan oleh International Organization For Migration (IOM).

Adapun Nama-nama Imigran yang berprofesi menjadi gigolo yang diterima oleh pihak Rudenim Tanjungpinang antara lain :
1. Mohammad Aman (20) asal Afganistan
2. Ahmad Husaini (24) asal Afghanistan
3. Mohammed Zia Ali Zada ‎(35) asal Afghanistan
4. Mohamad Ibrahim Sarifi ( 22) asal Afghanistan
5. Jan Mohammad Nabizadah (34) asal Afghanistan
6. Fraeidoon Hydary‎ (20) asal Afghanistan
7. Mohammad Baqry Hassani (15) asal Afghanistan
8. Mohammad Yasin Azini (15) asal Afghanistan
9. Mohsin Ali ( 26) asal Pakistan ‎

Editor: Udin