Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ternyata Wadah Makan Unik Bikin Anak Bersemangat Makan
Oleh : Redaksi
Senin | 10-10-2016 | 14:02 WIB
makan-anak.gif Honda-Batam

Ilustrasi (Highwaystarz-Photography/Thinkstock)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Orangtua kerap kewalahan menghadapi sang anak yang rewel soal makanan. Terlebih lagi jika mendapati bekal makan siang anak yang dibawanya ke sekolah, masih tetap utuh.

Beragam cara pun dilakukan orangtua agar anak mau menghabiskan bekal makanannya. Salah satu trik yang biasa diterapkan adalah dengan membawakan bekal makanan dalam wadah berdesain menarik dan berwarna cerah.

Cara praktis ini digadang-gadang bisa memudahkan orangtua memberikan makan untuk anak. Demikian disampaikan Ferry Cahyadi Putra, Vice Director of Marketing and Business Development Technoplast, di Jakarta beberapa waktu lalu.

Menurutnya, wadah bekal makan yang menarik bisa menumbuhkan gairah anak-anak untuk memakan makanan yang dibawa dari rumah. Untuk itu, Ferry dan timnya pun menawarkan wadah bekal makanan yang cukup unik.

Mengusung konsep Puzzle Lunch Set, wadah bekal makan tersebut memiliki desain tiga bagian berupa potongan puzzle. Ini merupakan hasil karya mahasiswa ITB yang memenangkan ajang Technoplast Product Design Competition.

"Kami full riset selama enam bulan. Risetnya bersifat kualitatif. Jadi kami membuat Focus Group Discussion (FGD) kepada tiga kelompok," ujarnya.

FGD tersebut terdiri dari ibu dengan produk kompetitor, ibu yang belum pernah menggunakan bekal dan terakhir anak-anak berusia empat hingga sembilan tahun.

Ferry dan tim menampilkan desain produk yang ditawarkan. Menurutnya, respon para responden cukup puas, terutama di dua kelompok yang berisi ibu-ibu.

"First impression itu bisa menjawab semuanya. Ketika kami berikan desainnya, mereka langsung interest dan suka," paparnya. Sedangkan anak-anak lebih melihat ke arah warna, ketimbang bentuk dan karakter yang ditawarkan.

Ferry menegaskan bahwa memang konsep yang diangkat di Puzzle Lunch Set ini adalah Eat and Play. "Anak-anak ada yang tukar-tukaran puzzle. Misal, kepala jerapah dengan badan panda. Nanti mereka bisa mengembalikannya seperti semula," katanya.

"Namun," ia menambahkan, "ada pula yang susah untuk menyusun kembali." Hal itu lah yang menurut Ferry baik untuk kemampuan kognitif anak. Selain itu, ia berharap dengan konsep tersebut anak-anak bisa semakin bersemangat menghabiskan makanannya.

Sayangnya, dalam pelaksanaan riset tersebut, Ferry tidak menyertakan dokter maupun psikolog anak. Padahal menurut Anna Surti Ariani, seorang psikolog anak, ada baiknya anak tidak dibiasakan untuk makan sambil bermain atau jalan-jalan lantaran bisa mengganggu konsentrasi anak.

Begitu pula dengan Pedoman Gizi Seimbang yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, bahwa anak harus ditanamkan nilai syukuri dan nikmati.

"Jadi dari awal berdoa, duduk dengan rapi dan tertib. Kemudian menikmati makanan juga harus sambil duduk. Tidak dengan jalan-jalan atau berlari," ungkap Hardin, ahli gizi.

Namun, Hardin juga menambahkan bahwa selama konsep bermain yang ditawarkan tidak mengganggu aktivitas makan, maka tak masalah.

"Jangan sampai mainnya lebih banyak daripada makan. Kalau hanya sekadar membuat agar anak tertaik, tidak masalah," tegasnya.

Lebih jauh lagi Hardin mengatakan, "Kalau bermain sambil duduk, tidak akan ada masalah pada pencernaan. Kecuali anak sambil berlarian. Itu bisa menyebankan kegemukan."

Ia pun tak menampik jika salah satu faktor yang membuat anak susah makan adalah karena makanan atau wadah makanan yang kurang menarik.

"Tapi jangan sampai, orang harus menghabiskan uang berlebih untuk membeli peralatan seperti itu. Biasakan dengan konsep syukuri dan nikmati," katanya menutup pembicaraan

Sumber: CNN
Editor: Udin