Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Fasilitas Buruk, Dinkes Lingga Harus Kurangi Kegiatan Seremoni
Oleh : CR7
Kamis | 06-10-2016 | 14:50 WIB
plafon-di-RSUD-Lingga-yang-ambruk.gif Honda-Batam

Plafon RSUD Lingga yang ambruk, Jumat (30/9/2016) lalu, sehingga menggangu kenyamanan paseian dan keluarga pasien (Sumber foto: batampos.co.id)

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Kualitas pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), khususnya yang berada di Daik, pusat ibukota Kabupaten, mendapat sorotan tajam dari Komisi III DPRD Lingga, Said Agus Marli. Pasalnya dirinya menilai masih banyaknya fasilitas kesehatan di RUSD tersebut yang perlu dibenahi.

Ditambah lagi beberapa waktu lalu, ambruknya plafon ruang kamar inap Cindai nomor 8, membuat kenyamanan para pasien dan keluarga menjadi terganggu.

"Kami memaklumi minimnya anggaran daerah hari ini. Tapi untuk pelayanan, sarana prasarana serta fasilitas kesehatan harus tetap jadi prioritas utama. Kami minta dinas kurangi kegiatan-kegiatan serimonial," ungkap Agus kepada wartawan BATAMTODAY.COM, Kamis (6/10/2016)

Dia mengatakan, pelayanan kesehatan dan kenyamanan ruang inap pasien harus menjadi tanggung jawab serius dinas terkait. Selama ini dikatakannya, banyak keluhan masyarakat atas kotornya ruang inap karena kebersihan yang tidak terjaga.

"Banyak keluhan fasilitas dan kebersihan di RSUD dari masyarakat. Kami minta dinas lebih berperan dalam hal ini. Dari awal pembentukan kabupaten, RSUD di Daik itu kan awalnya Puskesmas Kecamatan yang dirubah menjasi RS. Jadi sangat wajib dan perlu masyarakat mendapat RS yang baik dan layak. Sudah saatnya di pusat ibukota punya RSUD yang standar," timpalnya.

Senada dengan itu, ketua komisi III, Nordin menambahkan, kejadian ambruknya plafon ruang inap pasien terjadi setelah dilakukan pembahasan APBDP 2016. Sehingga tidak mungkin pihaknya merubah kembali anggaran yang telah dibahas. Namun untuk rehab, seluruh plafon ruang inap di RSUD kata Nordin, dinas cukup mampu melakukan perbaikan dengan anggaran yang ada.

"Kejadian itu setelah pembahasan APBDP. Jadi tidak mungkin kita rubah. Dinas sendiri kami kira mampu memperbaiki dari anggaran yang ada dengan mengurangi kegiatan serimonial. Tahun depan RSUD mejadi prioritas kami," tuturnya.

Editor: Udin