Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Alasannya, Kenapa Masyarakat Kita Masih Suka Takhayul
Oleh : Redaksi
Minggu | 02-10-2016 | 16:30 WIB
kucingtakhyul.jpg Honda-Batam

Ilustrasi

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Apakah Anda temasuk seseorang yang memercayai takhayul? Bagaimana tanggapan Anda mengenai kucing hitam? Atau tanggal 13 di hari Jumat? Takhayul-takhayul seperti itu memang tidak bisa dilepaskan begitu saja dari kehidupan masyarakat Indonesia

Terkait hal tersebut, Sosiolog dari Universitas Nasional, Nia Elvina menilai kalau fenomena pengkultusan sosok spiritual berkaitan dengan proses perubahan nilai masyarakat tradisional menuju masyarakat modern yang belum selesai.

“Seharusnya, dalam masyarakat modern, nilai yang berkembang dalam masyarakat adalah nilai rasionalitas,” kata Nia di Jakarta kemarin.

Dia juga menjelaskan kalau kondisi seperti ini yang kemudian dimanfaatkan orang-orang yang mengaku pintar dalam hal spiritual. Hal tersebut berakibat pada banyaknya jumlah masyarakat, termasuk mereka yang berpendidika tinggi atau bahkan pejabat publik, yang masih percaya dengan hal-hal berbau klenik atau takhayul.

Menurut Nia ada dua hal yang bisa menjadi solusi dari fenomena tersebut, yaitu sistem pendidikan dan peningkatan peran ulama.

“Pendidikan yang berbasis atau berideologikan sistem Pancasila ini sebenarnya pemikiran brilian yang mengakomodasi perkembangan nilai masyarakat Inonesia,” tutur Nia.

Yang harus digaris bawahi dari kelima sila tersebut adalah sila pertama yang disebutnya bisa mengakomodasi kebutuhan nilai spiritual alam masyarakat Indonesia. Sementara keempat sila lainnya adalah perwujudan nilai modernitas, seperti kemanusiaan dan keadilan.

Untuk yang kedua, para ulama di sini sangat berperan penting dalam penyebaran ilmu agama pada umatnya.
“Untuk memberikan pengetahuan bagaimana nilai-nilai agama seidealnya kepada pemeluk agama masing-masing,” ucapnya.

Editor: Surya